- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Mantan politisi PDI Perjuangan Agus Condro yang sudah bebas bersyarat dari kasus cek pelawat Bank Indonesia mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi. Agus Condro ingin bertanya kepada KPK, kekuatan besar apa yang melindungi tersangka suap cek pelawat, Nunun Daradjatun.
"Saya sudah sembilan bulan menjalani hukuman, sudah bebas bersyarat. Tapi kok Bu Nunun itu belum ada kabar beritanya," kata Agus Condro di gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin 31 Oktobe 2011.
Agus menyesalkan karena hingga detik ini Nunun juga belum bisa dihadirkan di persidangan. Agus ingin bertemu Ketua KPK Busyro Muqoddas yang telah menyebut, ada kekuatan besar yang berada di belakang istri mantan Wakapolri yang kini menjadi politisi PKS, Adang Daradjatun.
"Katakan saja, yang melindungi itu siapa. Pak Busyro tidak usah takut-takut. Tunjuk hidungnya saja, yang melindungi siapa," kata mantan anggota DPR ini.
Agus sendiri tidak tahu siapa yang dimaksud Busyro. Menurut pengalaman Agus Condro, kekuasaan DPR itu bisa dibeli. "Kekuasaan untuk memilih pejabat publik. Bahwa jabatan seperti di Gubernur BI atau Deputi Gubernur itu bisa dibeli secara ijon," kata Agus.
Ijon yang dimaksud Agus yakni ada sponsor yang menempatkan orang dengan cara membayar DPR. Dan orang itu, lanjut Agus, bisa menjadi gubernur BI atau Deputi Gubernur Senior. "Dengan begitu, Deputi Gubernur Senior sudah tersandera. Itu konspirasi besar," kata Agus.
Busyro Muqoddas, mengakui adanya kekuatan besar yang berada di belakang Nunun Nurbaeti Daradjatun, tersangka suap cek pelawat. Sehingga KPK tidak dapat menghadirkan Nunun hingga saat ini.
"Karena ada kekuatan-kekuatan besar, sehingga kami belum bisa menghadirkan Nunun yang sedang di luar negeri," kata Busyro di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 26 Oktober 2011. "Jadi ketika kekuatan yang sulit dijangkau itu, kita jadi tidak bisa." (umi)
Penemuan Kerangka Manusia Pakai Sarung dan Peci Bikin Geger Pendaki Gunung Slamet
Sesosok mayat yang sudah menjadi kerangka manusia di Pos 3, jalur pendakian Gunung Slamet masuk wilayah Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
