Penembakan Sidoarjo

GP Ansor Desak Kapolda Jatim Minta Maaf

Nusron Wahid.
Sumber :
  • VIVAnews/ Mohamad Teguh

VIVAnews - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Nusron Wahid mendesak Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Hadiatmoko untuk meminta maaf. Menurut Nusron, Polda Jawa Timur menyebut korban tewas penembakan di Sidoarjo yang juga anggota GP Ansor, Riyadis Sholikin, melawan sebelum ditembak oknum polisi Briptu Eko Ristanto, anggota Reskrim Polres Sidoarjo.

"Polda harus mencabut pernyataan bahwa korban melawan dan mengeluarkan celurit. Bila tidak, kami mendesak Kapolda untuk mundur," kata Nusron kepada VIVAnews.com, Senin 31 Oktober 2011.

Riyadis yang juga seorang guru ngaji itu tewas ditembus peluru panas pada Jumat dinihari, 28 Oktober 2011. Peristiwa tragis itu terjadi usai dia mengantar pulang sejumlah karyawan pabrik sepatu PT Ecco yang menjadi langganannya.

Wakil Sementara Kabid Humas Polda Jatim AKBP Elijas Hendrajana membenarkan penembakan dilakukan petugas. Menurut dia, itu karena korban melawan dengan celurit saat hendak ditangkap.

"Setelah menabrak anggota polisi bernama Briptu Widianto, pengemudi melarikan diri. Kemudian saat mobil dihentikan, sopir mengeluarkan celurit melawan petugas," kata Elijas Sabtu lalu. Selengkapnya klik di sini.

Pernyataan inilah yang membuat GP Ansor meradang. Bila Kapolda Jawa Timur tidak juga menarik pernyataan anak buahnya itu, Nusron menyatakan dia khawatir akan terjadi tindakan anarkis di lapangan. Padahal, masih kata Nusron, polisi yang menembak korban itu dalam keadaan mabuk.

"Ini bukan ancaman. Tapi kami khawatir akan terjadi eskalasi yang lebih luas," kata Nusron yang juga politisi Fraksi Partai Golkar DPR RI ini. Rencananya, besok pengurus Ansor di Jawa Timur akan menggelar demonstrasi di masing-masing Polres. (kd)

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024