- VIVAnews/Tudji Martuji
VIVAnews - Gerakan Pemuda Ansor menyerukan anggotanya di seluruh Jawa Timur menggelar tahlil untuk mendoakan Riyadus Sholiki. Sebelumnya, Riyadus diduga tewas karena ditembak oleh oknum polisi, Briptu Eko Rismanto di Sidoarjo, Jawa Timur pada Jumat 28 Oktober 2011 pukul 23.30 WIB.
"Kita instruksikan agar semua PAC Anshor se-Jatim untuk menggelar salat ghaib dan tahlil mendoakan almarhum," kata Ketua GP Anshor Jatim, Alfa Isnaeni di Surabaya, Rabu 2 November 2011.
Sebelumnya, Riyadus disebut tewas ditembak anggota Reskrim Polres Sidoarjo karena melakukan perlawanan dengan senjata tajam jenis celurit. Namun, kemudian Polda Jatim meralat pernyataan itu. Tim pencari fakta Polda Jatim kemudian menyatakan Riyadus tak melakukan perlawanan saat ditembak.
Terkait insiden tersebut, GP Ansor meminta Polda Jatim tidak hanya memberikan ralat atas pernyataan yang diucapkan sebelumnya. Tetapi harus secara tertulis dan diumumkan ke media. Selain itu, Polda Jatim didesak untuk memberikan tindakan tegas, sesuai prosedur hukum. Termasuk memecat Briptu Eko yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Polda Jatim, kata Alfa, harus bertangung jawab terhadap kelangsungan pendidikan kedua anak Riyadus. Karena, Riyadus yang bertindak sebagai kepala keluarga telah meninggal akibat perilaku oknum polisi yang arogan, Briptu Eko Riswanto. "Harus ada tanggung jawab terhadap keluarga yang ditinggalkan. Ini terjadi karena akibat kecerobohan anggotanya, Briptu Eko Ristanto," ujar Alfa.
Menurutnya, oknum polisi itu tidak layak mengemban amanat sebagai abdi hukum yang harus menjalankan fungsi melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Terkait itu, pihaknya juga meneruskannya ke Komnas HAM dan Kompolnas untuk ditindaklanjuti.
Menurut Alfa, peristiwa ini harus dijadikan awal untuk memperbaiki dan membenahi model pembinaan anggota di institusi Polri. Di contohkan, sudah kerap terjadi oknum polisi main tembak dan melakukan tindakan menyimpang, dan proses penegakan hukumnya tidak jelas.
Laporan : Tudji Martudji | Surabaya
HKTI Usulkan HPP Gabah Naik Jadi Rp6.757
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (BAPANAS) berkomitmen melakukan penyesuain harga pembelian pemerintah (HPP) gabah. HKTI usulkan HPP gabah naik jadi Rp6.757.
