- ANTARA/Puspa Perwitasari
VIVAnews - Jaringan Survei Indonesia mengungkapkan kekecewaan masyarakat terhadap penegakan hukum di Indonesia, termasuk lembaga hukum. Tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga penegakan hukum yang terendah dimiliki oleh Kejaksaan Agung.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jaringan Suara Indonesia (JSI), Widdi Aswindi, saat memaparkan hasil survei nasional tentang 'evaluasi kinerja lembaga penegakan hukum' di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu 2 November 2011.
Dalam hasil survei tersebut, tingkat kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung hanya 46 persen. Ini lebih rendah dibandingkan Kepolisian, Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Bagaimana tanggapan Kejaksaan Agung?
"Saya belum baca hasil survei itu. Dan itu tentu belum mewakili seluruh rakyat Indonesia," kata Wakil Jaksa Agung Darmono, di Jakarta, 2 November 2011.
Namun, Kejaksaan Agung mengatakan hasil survei akan digunakan untuk meningkatkan kinerja, kredibilitas, dan integritasnya. "Sehingga pada akhirnya yakin dapat meningkatkan kepercayaan publik. Ini yg kita cita-citakan. Membangun kepercayaan publik," ucap Darmono.
Darmono tidak melihat Kejaksaan Agung terpuruk akibat hasil survei ini. "Saya tidak merasa terpuruk karena langkah perbaikan reformasi birokrasi sudah dilakukan," tuturnya.