Alasan Polri Terima Dana dari PT. Freeport

Komisaris Besar Boy Rafli Amar
Sumber :
  • Sandy Mahaputra/VIVAnews

VIVAnews - Anggaran Rp30 triliun dari negara ternyata tak cukup untuk membiayai operasional Polri. Sehingga, mereka mau menerima dana dari PT Freeport Indonesia untuk operasional anggotanya di Papua.

"Ini proses, karena kondisi yang khas ini memang dibutuhkan sarana tugas yang tidak lazim seperti halnya di sini. Dikaitkan faktor geografis dengan faktor cuaca, dan ancaman," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Kamis 3 November 2011.

Menurut Boy, tingkat ancaman di Papua tergolong cukup tinggi. Pada tahun 2009 terjadi 12 kali penembakan, pada 2010 menurun drastis, dan 2011 ini telah terjadi beberapa kali penembakan. "Jadi ini yang harus kita kelola, kondisi ancaman yang memang tidak bisa hanya mengandalkan pengamanan di dalam," kata dia.

"Memang obyek vital itu punya pengamanan dalam, security yah. Tapi security belum dapat mengantisipasi kondisi yang sedmikian rupa itu. Makanya Polri tetap melakukan tugas dan kewajiban dalam rangka melakukan pengamanan di objek vital tetapi Polri juga tidak bisa mengalokasikan dana yang besar."

Menurut Boy, dari anggaran Rp30 triliun itu yang digunakan untuk operasional hanya sekitar Rp4,2 triliun saja. "Itu seluruh indonesia. Jadi, apakah mungkin membuang uang yang besar ke sana, sementara dari sabang sampai merauke membutuhkan 400 ribu personel. Ini membutuhkan biaya operasional dari yang saya katakan itu Rp4,2 triliun yah," kata dia. Sementara itu, sekitar 70 persen anggaran Polri itu digunakan untuk belanja pegawai.

"Kelihatannya memang besar, tapi kalau sudah dipotong belanja pegawai sisanya operasional hanya segitu yang saya sampaikan. Itu untuk meng-cover tugas Polri seluruh indonesia."
 
Boy mengatakan, apabila kebutuhan di pengamanan objek vital nasional seperti Freeport dibebankan dalam anggaran yang berasaldari APBN, maka tentu akan tersedot banyak. "Oleh karenanya, di satu sisi kita melaksanakan tugas kewajiban, di satu sisi ada good will dari Freeport Indonesia untuk Polda Papua sebagai yang punya wilayah," kata dia.

Lantas, mengapa Polri tidak meminta anggaran ke Dewan Perwakilan Rakyat dan pemerintah untuk menutupi kekurangan biaya operasi itu? "Mungkin Anda tahu, yang kemarin diajukan Kapolri Rp1 triliun lebih untuk penegakkan hukum saja. Itu hanya untuk penegakkan hukum," kata Boy.

Sementara itu, lanjut Boy, operasi wilayah seperti di Papua membutuhkan dana yang sangat besar. "Di kawasan-kawasan yang notabene kawasan perbukitan. Kemudian puncak gressberg 4.250 meter di atas permukaan laut, di mana pada bulan Januari-Februari itu bersalju. Anggota kita itu bertugas di kawasan seperti itu," kata Boy.

"Jadi kalau berangkat dengan perlengkapan biasa-biasa seperti di kawasan perkotaan bisa mati kedinginan."

Guru dan IRT Jadi Korban Pinjol Ilegal Terbanyak, OJK: Cek Legalitas dan Logis Sebelum Pinjam
Sistem Tata Surya.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

 NASA telah mengumumkan keberadaan lebih dari 5.000 planet di luar Tata Surya kita, secara tepatnya 5.005 planet, yang sekarang tercatat dalam arsip eksoplanet mereka.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024