- VIVAnews/Banjir Ambarita
VIVAnews -- Hingga saat ini, polisi belum berhasil menangkap pelaku penembakan Komisaris Polisi Anumerta Dominggus Otto Awes di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Polisi masih memeriksa beberapa alat bukti terkait peristiwa tersebut.
"Masih menganalisis secara laboratorium barang bukti yang kita peroleh," kata Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Polisi Sutarman di Mabes Polri, Senin 7 September 2011.
Menurut Sutarman, saat ini penyelidikan sudah mengarah pada alat komunikasi yang digunakan oleh para pelaku penembakan. Namun, Sutarman enggan menyebutkan alat jenis apa yang sedang diperiksa itu.
Sementara itu, tambah Sutarman, polisi juga sedang mendalami senjata yang digunakan oleh para penembak Dominggus, meski diduga kuat senjata itu direbut dari tangan korban. "Kalau senjata kan kita harus dalami ini senjata keluar dari mana, kemudian kalau kita sudah tahu laras mana kita cari tahu siapa yang punya laras ini. Kan yang punya senjata kan nggak cuma polisi aja," kata dia.
Sebelumnya, kelompok dari Kodap X Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim bertanggung jawab atas penembakan itu. Namun, hingga saat ini belu ada satu anggota pun dari kelompok ini yang berhasil ditangkap.
Dominggus tewas ditembak orang tak dikenal pada Senin, 24 Oktober 2011. Saat itu, dua orang pelaku tiba-tiba menyergap dan menembak korban di bagian kepala hingga tewas. Saat itu, Dominggus sebagai Kepala Polsek Mulia tengah bertugas mengamankan Bandara Mulia. (eh)