Hadang Pancung, Ayah Tuti Temui Jusuf Kalla

Duta Untuk Komodo Jusuf Kalla
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Belum jelas, apakah Tuti Tursilawati segera dipancung atau berhasil diselamatkan. Namun, keluarganya di Desa Cikeusik, Majalengka, Jawa Barat ketar-ketir. Sebab, keluarga korban menuntut Tuti dieksekusi setelah 6 November 2011, lepas Idul Adha.

"Saya mau bertemu bupati dulu soal Tuti. Sebab, sebentar lagi hari Jumat. Sekarang saya sudah di pendopo, mau bicara dengan Pak Bupati," kata ayah Tuti, Warjuki saat dihubungi VIVAnews.com, Selasa 8 November 2011. Seperti diketahui, eksekusi terpidana mati di Arab Saudi biasanya dilaksanakan pada hari Jumat.

Besok, Warjuki melanjutkan dia akan bertolak ke Jakarta. "Ke SBMI (Serikat Buruh Migran Indonesia) dan mau ketemu wakil presiden," dia menambahkan.

Dihubungi terpisah, Ketua SBMI, Nisma Abdullah mengatakan, yang akan ditemui ayah Tuti bukan Wapres, Boediono, namun mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Dijelaskan Nisma, pada Kamis 10 November 2011, Kalla akan memandu acara di sebuah stasiun televisi, soal dialog untuk menolong para TKW yang terancam hukuman mati di Arab Saudi. Acara itu akan dihadiri perwakilan DPR, dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kementerian Luar Negeri.

"Pastinya akan ada sesuatu yang disampaikan ayah Tuti pada JK. Karena Jusuf Kalla adalah tokoh yang punya kans tidak kecil untuk menyelamatkan Tuti," tambah dia.

Tak hanya menunggu kerja pemerintah untuk membebaskan Tuti, Nisma menambahkan, pihaknya terus memantau kondisi di Arab Saudi melalui jejaring yang ada di sana. "Kan biasanya jika ada eksekusi ada pengumuman melalui televisi dan koran, meski tidak disebutkan nama-namanya," kata dia.

Jika ada pengumuman eksekusi, pada hari Jumat, sejumlah aktivis akan disebar ke masjid-masjid yang punya tempat eksekusi. "Untuk memantau dan melihat siapa yang dieksekusi," jelas Nisma.

Sejauh ini pihaknya belum mengetahui perkembangan kasus Tuti. Namun, bisa dipastikan, maaf dari keluarga belum turun. Ini yang sulit. Apalagi, "keluarga besar korban sangat kuat, kabilah yang punya pengaruh. Mereka termasuk pembesar di Arab Saudi," jelas Nisma.

Ia juga membantah keterangan Satgas yang telah bertemu dengan keluarga korban dan pernyataan bahwa Tuti tidak akan segera dieksekusi karena Raja Arab Saudi belum menandatangani surat eksekusi. "Raja hanya menandatangani surat eksekusi terpidana yang bisa lolos dengan permaafan dari raja, bukan oleh keluarga korban."

Baca juga: Selamatkan Tuti, Satgas Rangkul Kepala Suku

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024