Raja Saudi Belum Perintahkan Tuti Dieksekusi

Tuty Tursilawati
Sumber :
  • Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI)

VIVAnews – Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menyatakan pertemuan dia dengan Menteri Perburuhan Kerajaan Arab Saudi, Adel Muhammad Fakieh, adalah untuk membahas nasib TKI Tuti Tursilawati. Tuti terancam hukuman pancung akibat membunuh majikan yang memperkosanya.

Namun, Menteri Muhaimin mengaku belum dapat berbuat banyak untuk mencegah eksekusi hukuman mati tersebut. “Kalau pemerintah Indonesia dan Saudi bisa mendekati dan meyakinkan keluarga terbunuh, maka di situ akan ada jalan," kata menteri asal PKB itu.

Nayla Purnama Jadi Peran Utama di Film Horor Vina: Sebelum 7 Hari, Diangkat dari Kisah Nyata Viral

"Pemerintah kedua negara terus berusaha supaya keluarga bisa memaafkan atau menunda hukuman,” imbuh Muhaimin usai pertemuan dengan Menteri Fakieh di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa 8 November 2011.

Muhaimin mengungkapkan masih terus berupaya mencari jalan untuk menyelamatkan Tuti. Ia menegaskan, keselamatan buruh asal Majalengka, Jawa Barat itu sangat bergantung pada pemaafan dari pihak keluarga korban yang terbunuh. “Kami mintakan untuk dicari jalan keluar, apakah berupa penundaan hukuman atau pengampunan,” terangnya.

Perintah eksekusi

Juru Bicara Satgas TKI, Humphrey R. Djemat menyatakan, Senin kemarin menyatakan Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz al Saud, belum mengeluarkan keputusan mengeksekusi Tuti.

“Ketua Satgas setelah ke Saudi, memastikan bahwa tidak benar setelah Idul Adha ini ada pemancungan terhadap Tuti. Itu kami ketahui karena belum ada keputusan dari Raja bahwa eksekusi akan dilakukan,” kata Djemat.

“Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi juga menyurati Gubernur Mekkah agar mengusahakan untuk pemaafan,” ujar Djemat. “Kepala penjara tempat Tuti ditahan juga mengatakan, tidak ada perintah untuk melakukan eksekusi,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Djemat menegaskan, kabar soal pemancungan Tuti atau TKI lain setelah Idul Adha, adalah berita yang tidak berdasar. Djemat kemudian mengungkapkan kesulitan yang dihadapi Satgas dalam mengupayakan pembebasan Tuti.

“Untuk masalah Tuti, kami bukan hanya berhadapan dengan masalah diyath saja, tetapi juga karena keluarga korban berasal dari suku terkenal di Arab yang mempunyai sikap keras untuk masalah pembunuhan,” kata Djemat.

Terima Parpol Lain Gabung Koalisi Prabowo, Demokrat Tak Pusingkan soal Jatah Menteri
Ilustrasi Google.

Google Pecat 28 Karyawan Setelah Protes Terhadap Kontrak dengan Pemerintah Israel

Google telah memecat 28 karyawan yang berpartisipasi dalam protes perang Gaza pada hari Selasa 16 April 2024 di fasilitasnya

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024