Menteri Buruh Saudi Akan Temui Presiden SBY

SBY gelar konferensi pers terkait kasus Ruyati (KHUSUS GALERI)
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/ Abror Rizki

VIVAnews – Menteri Perburuhan Kerajaan Arab Saudi, Adel Muhammad Fakieh, akan menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pukul 12.00 WIB siang ini untuk membahas nasib TKI Tuti Tursilawati yang terancam hukuman pancung di Saudi akibat membunuh majikan yang memperkosanya.

Menteri Fakieh bertemu SBY persis setelah setelah ia menggelar pertemuan dengan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat. Menteri Fakieh datang ke Indonesia selaku utusan khusus Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz al Saud.

Meski telah menggelar rapat dengan Fakieh guna membahas upaya pembebasan atas Tuti, namun Muhaimin mengaku belum tahu persis apakah Menteri Saudi itu mempunyai hal-hal lain yang akan disampaikan kepada SBY, di luar pembahasan yang telah mereka lakukan.

Muhaimin sendiri akan mendampingi Presiden SBY saat bertemu Menteri Fakieh. “Saya ikut mendampingi. Sambil menunggu jam 12.00, saya bertemu Menteri Perburuhan Saudi,” terangnya. “Kita tunggu saja apa yang akan menjadi pembicaraan nanti,” imbuh Muhaimin.

Yang pasti, kata Muhaimin, “kalau pemerintah Indonesia dan Saudi bisa mendekati dan meyakinkan keluarga terbunuh, maka di situ akan ada jalan. Pemerintah kedua negara berusaha supaya keluarga bisa memaafkan atau menunda hukuman.”

Juru Bicara Satgas TKI, Humphrey R. Djema, Senin 7 November 2011 kemarin menyatakan, Raja Arab Saudi belum mengeluarkan keputusan eksekusi terhadap Tuti. “Ketua Satgas setelah ke Saudi, memastikan bahwa tidak benar setelah Idul Adha ini ada pemancungan terhadap Tuti. Itu kami ketahui karena belum ada keputusan dari Raja bahwa eksekusi akan dilakukan,” kata Djemat.

“Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi juga menyurati Gubernur Mekkah agar mengusahakan untuk pemaafan,” ujar Djemat. “Kepala penjara tempat Tuti ditahan juga mengatakan, tidak ada perintah untuk melakukan eksekusi,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Djemat menegaskan, kabar soal pemancungan Tuti atau TKI-TKI lain setelah Idul Adha, adalah berita yang tidak berdasar. Djemat kemudian mengungkapkan kesulitan yang dihadapi Satgas dalam mengupayakan pembebasan Tuti.

“Untuk masalah Tuti, kami bukan hanya berhadapan dengan masalah diyath saja, tetapi juga karena keluarga korban berasal dari suku terkenal di Arab yang mempunyai sikap keras untuk masalah pembunuhan,” kata Djemat.

Sejumlah Kontrak Blok Migas Baru Bakal Diteken di IPA Convex 2024
Civitas Academica Universitas Muhammadiyah Cirebon Gelar Aksi Kutuk Israel

Ratusan Civitas Academica Universitas Muhammadiyah Cirebon Gelar Aksi Kutuk Israel

Ratusan civitas academica Universitas Muhammadiyah Cirebon menggelar aksi damai dan teatrikal di depan kampus Universitas Muhamadiyah Cirebon, Jawa Barat, Selasa (7/5/24)

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024