- ANTARA/Anis Efizudin
VIVAnews - Banjir lahar dingin telah menerjang Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Sebanyak 173 kepala keluarga yang tinggal di sepanjang aliran Kali Putih kehilangan harta benda karena tertimbun material merapi.
Sejatinya, Kali Putih lama telah dimatikan dan dibelokkan ke arah lain. Namun demikian saat banjir lahar dingin berlangsung, aliran material Merapi justru melewati aliran Kali Putih ini sehingga banjir lahar dingin menerjang rumah warga. Lahar dingin dari Kali Putih juga sempat memutus akses jalan Yogyakarta-Semarang.
Untuk menghindari terjangan banjir lahar dingin itu, sebuah jembatan akan dibangun. Dana sekitar Rp64 miliar telah disiapkan. ”Dana Rp64 milar tersebut untuk pembebasan tanah, pembuatan jembatan dan saat ini dalam proses pengerjaan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Eko Priyono, Selasa 8 November 2011. Namun demikian dana dari pusat hingga saat ini belum turun.
Tak hanya dibuat jembatan, Kali Putih pun rencananya juga akan diluruskan sepanjang 2,3 kilometer. Harapannya, kata Eko, Kali Putih yang akan diluruskan sepanjang 2,3 kilomter itu nantinya akan dibuat sungai dengan lebar 50 meter dengan kedalaman sekitar 6 meter sehingga mampu menampung material Merapi saat berlangsungnya banjir lahar dingin.
”Namun demikian pelurusan kali putih sepanjang 2,3 kilometer tersebut harus diikuti dengan pendalaman alur sungai hingga nantinya bertemu dengan kali progo," kata Eko.
"Jika nantinya tidak dilakukan (diluruskan) maka desa-desa yang berada di bantaran kali putih tetap mendapatkan luapan material merapi manakala kemiringan sungai sudah kurang dari 4 derajat maka pasir yang terbawa banjir akan menumpuk dan akan meluap ke rumah penduduk disekitar bantaran kali putih.”
Lebih lanjut Eko menyatakan pelurusan alur Kali Putih merupakan satu-satunya cara untuk mengendalikan banjir lahar dingin termasuk mengamankan jalur Yogya-Semarang yang sering ditutup akibat muntahan material merapi saat banjir lahar dingin berlangsung.
”Tentunya pemerintah Kabupaten Magelang dengan keterbatasan kemampuan juga telah mengambil langkah antisipasi dengan penyedian dana tak terduga sebesar Rp3,5 miliar dalam APBD murni dan tambahan Rp1 miliar dalam APBD Perubahan tahun 2011 ini,” pungkasnya.
Laporan: Juna Sanbawa l Yogyakarta
Kenang Sosok Mooryati Soedibyo, Nadia Mulya: Kartini Modern
Presenter ternama sekaligus runner-up pertama Puteri Indonesia 2004, Nadia Mulya merasa sangat berduka atas meninggalnya Mooryati Soedibyo. Nadia hadir langsung melayat.
