Banjir di Denpasar, Ratusan Rumah Terendam

Banjir di Denpasar
Sumber :
  • ANTARA/Satya Bati

VIVAnews - Banjir besar yang terjadi pada Selasa malam 8 November 2011 di Kota Denpasar membuat ratusan rumah terendam air. Banjir juga menyeret satu warga yang hingga kini belum ditemukan.

Korban bernama Mohammad Alvin (20), Jalan Nusa Kambangan, Gang Dahlia Denpasar itu diduga tewas lantaran terseret arus Tukad Badung.

Hingga Rabu 9 November 2011 siang, Tim SAR terus melakukan pencarian dengan menyisir aliran Tukad Badung mulai dari lokasi kejadian di Jalan Tukad Biak hingga Bendungan Suwung. 

Kepala Pusdalops Provinsi Bali Putu Anom Agustina mengatakan, dari laporan tim di lapangan, korban hanyut saat melintasi sebuah jembatan di Jalan Pulau Biak. "Saat itu jembatan putus akibat hujan lebat, kebetulan korban sedang melintas di atas jembatan tersebut. Korban hanyut dan hingga kini belum ditemukan. Korban masih dalam proses pencaharian Tim SAR Denpasar," ujar Anom di ruang kerjanya, Rabu 9 November 2011.

Menurut Koordinator Lapangan Tim SAR Bali, Mohamad Adif, sejak pagi timnya terus melakukan pencarian, termasuk dengan mengajak anggota keluarga korban. Kebetulan, anggota keluarga korban sempat menanyakan ke orang pintar atau paranormal, kalau korban diduga masih tersangkut di Bendungan Suwung.

Namun, hingga siang ini upaya Tim SAR belum membuahkan hasil. "Tapi kami terus akan menyisir Tukad Badung, termasuk dengan mengerahkan helikopter," ujar Adif.

Ratusan Rumah Terendam

Sejarah Bakal Pecah, Besok Raja Aibon Kogila Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI

Sementara itu, Anom menyatakan data terakhir sampai pukul 00.00 Wita, Selasa 8 November, menunjukkan ada 135 rumah warga Kota Denpasar yang terendam banjir. "Karena ketinggian air mencapai dada orang dewasa, maka ratusan rumah warga akhirnya terendam banjir. Hingga saat ini belum ada perhitungan kerugian secara menyeluruh karena petugas kami terus melakukan pendataan di lapangan,” kata Anom.

Dari 135 unit rumah yang terendam banjir tersebut, jumlah terbanyak berada di Pulau Biak, Kecamatan Denpasar Barat, sebanyak 100 unit rumah. Jumlah terbanyak kedua berada di Banjar Tegal Kangin, Ubung Kaja sebanyak 21 unit. Sedangkan sisanya menyebar di Jalan Kebo Iwa Utara (5 unit), Jalan Made Bina Ubung (1 unit), Jalan Ken Arok (5 unit), Jalan Gunung Sari Padang Sambian (3 unit).

Selain ratusan rumah yang terendam, banjir juga menyebabkan 81 KK harus mengungsi untuk sementara, ada yang ke Balai Banjar, ada juga yang ke rumah-rumah penduduk untuk menyelamatkan diri. Banjir juga menyebabkan beberapa ruas jalan di Kota Denpasar putus, jembatan, tembok penyokong dan sebagainya. Belum lagi berbagai kerusakan kendaraan bagi warga yang saat banjir sedang melintas di jalanan.

"Hingga saat ini semua warga yang mengungsi sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Namun kita tetap mengimbau agar warga tetap waspada karena tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini," ujarnya.

Seluruh kebutuhan warga yang terkena musibah banjir ditanggulangi oleh Pemerintah Kota Denpasar seperti selimut, pakaian, tikar dan sebagainya. Pemerintah juga sedang melakukan penyedotan air yang masih tergenang di beberapa titik.

Hingga saat ini, belum ada data kerusakan rumah warga akibat banjir karena kemungkinan besar hanya genangan air sehingga warga panik dan mengungsi. Pemerintah juga sudah siap bila ada rumah warga yang mengalami kerusakan berat untuk dibangun.

Laporan: Bobby Andalan | Bali, umi

Makin Panas, Hotman Paris Tantang Rocky Gerung Adu Jotos di Ring Tinju
Festival balon udara digelar di Pekalongan dan Wonosobo Jawa Tengah

Balon Udara Muncul di Ketinggian 9.000 Feet, AirNav Semarang Minta Pilot Waspada

AirNav telah mengeluarkan Notif atau NOTAM kepada pilot untuk waspadai munculnya balon udara yang diterbangkan secara liar di ketinggian 8.000 hingga 9.000 kaki.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024