Pengamat: 3 Agenda ASEAN Lemahkan Indonesia

Gambar logo KTT ASEAN 2011 di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVAnews – Duta Besar RI untuk ASEAN, I Gede Ngurah Swajaya, mengungkapkan terdapat 15 proyek prestisius yang dirancang negara-negara anggota ASEAN. Dari ke-15 proyek prestisius itu, ada tiga agenda mendesak yang akan direalisasikan pada tahun 2012.

Di antaranya adalah integrasi infrastruktur, interkoneksi energi dan pembangunan people to people. Selain itu, komunitas ASEAN juga berencana menyatukan mata uang bersama.

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia

Kendati dinilai penting dan menguntungkan oleh Indonesia, namun pengamat ekonomi politik, Ichsanuddin Noersy menilai agenda itu hanya akan merugikan Indonesia.

“Ada tiga agenda yang dibicarakan di KTT ASEAN nanti. Pertama, mata uang tunggal. Kedua, interkoneksi yang terkait dengan masalah ADB. Ketiga, ASEAN Infrstructure Fund, di mana masing-masing negara menyumbangkan permodalan untuk pembangunan ASEAN,” kata Ichsan di sela seminar yang digagap KNPI Bali bertema “Menakar Stabilitas Kemananan Indonesia dan Polisosbud Bali Dalam Kunjungan Kepala Negara di Dunia”, Sabtu 11 November 2011.

Untuk penyatuan mata uang ASEAN, Ichsan menilainya harus berkaca pada Eropa. “Eropa sudah terbukti berantakan. Jelas Singapura akan menolak. Indonesia harus lebih berhati-hati, karena mata uang kita yang terlemah. Mata uang Singapura sangat kuat, sehingga ini menimbulkan bahaya. Singapura tentu saja menolak, begitu juga Malaysia. Ini akan ditimbang berdasar relativitas harga mata uangnya. Indonesia harga barang-barangnya murah kenapa memakai mata uang tunggal,” jelas Ichsan.

Soal interkoneksi, sambung Ichsan, yang diuntungkan lagi-lagi Singapura. Interkoneksi ini akan menciptakan ketergantungan negara komunitas ASEAN pada Singapura karena memiliki beberapa prasyarat dasar. “Di antaranya Singapura sudah menetapkan pada hak keuangan, pada hak komunikasi dan pada hak keuangan dalam ASEAN. Singapura lebih siap dengan interkoneksi ASEAN secara infrastrusktur dan energi,” papar Ichsan.

Campur tangan ADB nantinya akan membangun skema pengelolaan infrastruktur ASEAN dan energi di tangan swasta. Ini, menurutnya, yang akan melemahkan kondisi keuangan secara fiskal pada negara komunitas ASEAN. “Ini agenda yang harus dicermati. Inilah daya rusak proposal ASEAN yang akan diberikan kepada ADB karena sudah pasti ADB akan memberikan kuenya pada sektor swasta. Ingat,  Jepang dan AS pemegang saham terbesar di ADB ini,” tegas Ichsan.

(Laporan: Bobby Andalan, Bali)

Timnas Indonesia U-23 Tak Gentar dengan Rekor Mengerikan Korea Selatan
Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting

Ambisi Tim Bulutangkis Indonesia Raih Juara Piala Thomas dan Uber 2024

Optimisme kemenangan dirasakan timnas Indonesia untuk merebut kembali piala di turnamen bergengsi Piala Thomas dan Piala Uber 2024

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024