Arwana, Andalan Baru Bumi Kapuas

Anak ikan arwana untuk diekspor
Sumber :
  • Antara/ Jessica Wuysang

VIVAnews - Kayu memang andalan utama nadi perekonomian masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Tapi itu kala itu, kini kayu sudah tidak lagi bisa diandalkan di Kapuas Hulu.

Seiring dengan pemberantasan illegal logging yang terus digencarkan, masyarakat mulai memilih beralih ke sektor perikanan. Meski memang tidak semua pendapatan warga setempat berasal dari kegiatan ilegal. Kabupaten Kapuas Hulu memiliki banyak habitat jutaan jenis ikan hias, seperti Arwana dan Ulanguli.

Sejumlah jenis habitat ikan itu hanya ada di Danau Sentarum. Sementara untuk di kawasan lainnya, hanya ada di kawasan hulu Sungai Kapuas, Embaloh, Mendalam, dan Sibau. Lokasi-lokasi ini terkenal dengan hasil ikan Jelawat, Semah, Toman, Tengadak, Belida, Lais, Entokan, dan Baung.

Tak bisa dipungkiri lagi jenis ikan Arwana memang merupakan salah satu habitat dari sektor perikanan asli dari daerah Kabupaten Kapuas Hulu. Komoditas itu membawa nama daerah ini menjadi terkenal baik secara lokal, nasional bahkan Internasional. Sehingga, saat ini mulai dijadikan masyarakat sebagai salah satu mata pencaharian nomor satu dan bisnis yang menggiurkan.

Selain berbagai jenis Arwana yang molek, memang ada juga beberapa jenis ikan hias air tawar lain asal Kabupaten Kapuas Hulu itu. Sehingga saat ini masih banyak diusahakan dan merupakan penghasil terbesar masyarakat setempat. Tetapi, penangkaran Arwana tetap menjadi primadona.

Jutaan penangkar mulai mengembang biakkan ikan berharga yang harganya hingga ratusan juta rupiah bahkan miliaran itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, Arwana masih menjadi primadona bagi masyarakat di Bumi Uncak Kapuas itu.

Salah satu pengelola penangkar ikan hias di Kecamatan Suhaid, Sarifudin (44), mengatakan bahwa penangkaran yang dimiliki oleh sebagian masyarakat setempat masih bersifat tradisional.

Tradisional yang dimaksud, kolam berukuran 8 x 20 meter yang dimiliki oleh masyarakat berisi antara 5 hingga 7 ekor ikan. Sedangkan untuk ikan Arwana, induk ikan hanya mampu bertelur dan menetaskan belasan ekor Arwana saja. "Maksimal 30an ekor ikan Arwana yang dihasilkan," kata Sarifudin, kepada VIVAnews.com.

Sedangkan  untuk jenis ikan Arwana yang kecil berukuran 5 sampai 6 cm ini berharga sekitar Rp4 Juta. "Ya, kalau ukurannya sudah lebih besar dan warnanya merah, harga jualnya itu bisa puluhan hingga ratusan juta rupiah," kata dia.

Sarifudin menambahkan, jenis ikan Arwana paling banyak terdapat di Kecamatan Suhaid Kabuapaten Kapuas. Di daerah ini terdapat banyak kolam milik masyarakat setempat.

Sarifudin melanjutkan, kolam ikan Arwana telah berizin milik Perusahaan yang dikelola secara besar-besaran pun banyak di daerah itu. Sumbangan pihak ketiga dari sektor Arwana sangat membantu Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. Terutama dalam peningkatan pendapatan asli daerah. "Moga–moga dapat terus dibudidayakan dan dikembangbiakkan," harap Sarifudin.

Laporan : Aceng Mukaram | Kapuas Hulu | Kalimantan Barat

Penyebab Juara Bertahan Bandung bjb Tandamata Takluk di Laga Perdana Proliga
Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat, 26 April 2024

PKB dan Nasdem Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran, Kaesang Bilang Begini

Kaesang menyambut baik langkah PKB dan Nasdem yang merapat ke kubu Prabowo-Gibran.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024