Buku Karya Musik SBY Meluncur di ASEAN Fair

peluncuran album Harmoni
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews – Usai mengeluarkan album lagu baru, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono kembali meluncurkan buku musik hasil karyanya di Bali. Mengambil tempat di Pulau Peninsula, Nusa Dua, tempat berlangsungnya ASEAN Fair, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu melepas buku setebal 376 halaman berjudul “Tembang Untuk Bangsa, Bahasa Musik SBY” yang ditulis oleh Bens Leo dan Nini Sunny.

Lawan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Korea Khawatir karena Hal Ini

Dalam kesempatan itu, pengamat musik Franky Raden mengaku dirinya cukup terkejut setelah mendengar musik karangan SBY. “Sebab, musik SBY adalah jenis world music. Saya selama ini memperjuangkan musik Indonesia agar go internasional. Tetapi sekarang saya tidak sendiri lagi, karena sudah ada Bapak SBY. Pantas jika kita minta Bapak SBY dan kita nobatkan sebagai Bapak world music,” kata Franky, di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Minggu 13 November 2011 malam.

Franky mengatakan, musik pada hakikatnya adalah bahasa hati dan jiwa. Kita, sambungnya, tak bisa berdialog sedahsyat musik. “Pak SBY ini luar biasa. Dia mengekspresikan kejiwaannya melalui musik,” ucapnya.

Kabar Gembira Ini untuk Penggemar BTS dan Kopi

Kekuatan musik Indonesia sejak 3.000 tahun lalu, sambung Franky, hidup dalam tradisi oral (mulut) sehingga sulit untuk mengukur sejauh mana kemajuan musik di tanah air. "SBY dengan bukunya ini mengingatkan kesadaran kita tentang pentingnya tradisi menulis, agar musik kita dapat ukur. Jadi betul kata SBY bahwa musik merupakan produk keindahan dan identitas budaya kita,” tambah Franky.

SBY, katanya, melecut semangat agar musik Indonesia bersaing di di pasar global yang saat ini jumlahnya mencapai US$8 miliar. Bahkan Franky yakin Indonesia kin bisa bersaing dengan Afrika, Amerika Latin bahkan Eropa.

Pembunuhan Sadis, Wanita di Medan Tewas Ditangan Kekasihnya

Selama ini, diakui Franky, Indonesia tidak punya kekuatan politik dan pasar di bidang musik. "Tetapi sekarang, Presiden sudah bersama kita. SBY sudah menjadi pejuang untuk menembus pasar. Kalau berhasil, akan menghasilkan devisa yang luar biasa,” ulasnya.

Sementara itu Remy Silado mengatakan SBY memiliki kemampuan berpikir sastra. Di tengah mandegnya sastra Indonesia, kehadiran SBY hadir diharapkan bisa mencerahkan bangsa.

"Sama seperti puisi yang mencerahkan bangsa untuk berpikir beda terhadap sesuatu hal yang sama. Sastra bukan barang dagang, tapi konsep berpikir bangsa," ucap Remy.

Kesempatan itu dihadiri sejumlah budayawan, musisi, kerabat SBY. Acara kemarin dimeriahkan oleh Rio Febrian yang membawakan lagu SBY berjudul “Ku Yakin Sampai di Sana”. Selain itu juga ada Joy Tobing yang membawakan lagu ciptaan SBY berjudul “Bersatu dan Maju”. Kritikus sastra, Prof Jacob Sumarjo juga ikut menyumbang satu puisi karya SBY berjudul Old Soldier Never Die”. Acara kemarin dirancang khusus oleh Renny Jayusman. (Laporan Bobby Andalan, Bali)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya