"Mahfud Layak Ungkap Jual Beli Pasal"

Mahfud MD
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, terkait jual beli pasal undang-undang di DPR menuai pro dan kontra. Banyak anggota DPR tersinggung dengan ucapan itu. Namun, banyak pula yang melihatnya sebagai pintu masuk untuk introspeksi.

Praktisi sekaligus pemerhati hukum, Arteria Dahlan, mengatakan bahwa Mahfud memiliki kredibilitas untuk mengatakan itu. Tak hanya sebagai pemimpin lembaga tinggi penguji undang-undang, tapi juga pernah berkiprah di DPR, tempat undang-undang dibuat.

"Coba kita cermati, beliau pernah di DPR, tempat UU dibentuk, dan kini di MK, tempat UU diuji formalitas maupun materialitasnya. Dari sisi ini saja, beliau punya kualifikasi untuk membuat pernyataan seperti itu, ditambah fakta di mana produk perundang-undangan kita jauh dari sempurna," ujarnya.

Arteria mengatakan, Mahfud dan delapan hakim di MK paham betul di mana hampir 30 persen UU yang diuji dan dikabulkan itu, demi hukum wajib untuk dikabulkan.

"Ini potret riil dari produk perundang-undangan kita, dan negara seharusnya berterima kasih kepada MK. Di tengah banyak orang yang membicarakan Pak Mahfud, harusnya kita semua berterima kasih dan semakin introspeksi diri. Jangan malah beliau dicurigai sebagai berkepentingan dengan 2014. Itu tuduhan terlalu jauh dan justru kontraproduktif," ujarnya.

Dari segi integritas, kapasitas, dan kualitas, dia melanjutkan, Mahfud MD sudah sangat teruji dari caranya memimpin MK, dan bagaimana sikapnya dalam menilai dan mencermati sesuatu, serta dalam menghadapi masalah sekalipun.

"Dia rela untuk tidak populis dan berseberangan dengan kekuasaan. Kalau pendiri bangsa selalu mengatakan 'satu kata satu perbuatan' dan 'laksanakan, jangan pikirkan yang lain', itu semua ada pada diri Pak Mahfud. Bagi banyak tokoh, hal demikian sulit mereka lakukan karena kebanyakan sudah tersandera dengan kepentingan politik," ujarnya.

Sementara itu, yang berang dengan pernyataan itu antara lain Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso. "Pak Mahfud, mestinya tidak sembrono memberikan pernyataan. Tapi, positifnya kami introspeksi," kata Priyo.

Lantaran banyak yang mempertanyakan pernyataannya, Mahfud kemudian menjabarkan contoh. Ada empat contoh yang diberikannya. (art)

Pagi Ini, KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih
Presiden Iran, Ebrahim Raisi (tengah).

Masih Hangat, Presiden Iran Bujuk Pakistan Gabung Aliansi Anti-Israel

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, tiba di Islamabad pada hari Senin, 22 April 2024 untuk kunjungan resmi selama tiga hari. Iran dan Pakistan sedang berupaya baiki hubungan

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024