Status Tari Saman Segera Diputus UNESCO

Beasiswa 'Bakrie Untuk Negeri' kepada Siswa/i Situ Gintung
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - United Nations Educational, Scientific and Culutral Organization (UNESCO) menggelar sidang sesi ke-6 Komite antar-pemerintah untuk perlindungan warisan budaya tak benda di Bali, 22-29 November 2011.

Dalam hal ini, ada satu warisan budaya tak benda Indonesia yang masuk nominasi dan akan diputus dalam sidang ini, bersaing dengan 88 nominasi lainnya dari seluruh dunia. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh menjelaskan kenapa Indonesia menominasikan Tari Saman.

"Di mana sih, peran Kementerian untuk mengurusi warisan itu? Sebelum mengurus warisan, kita harus tahu dulu apa yang diwariskan. Untuk itu, harus diawali dengan kegiatan identifikasi warisan, karena warisan itu berada di bawah permukaan," kata Nuh, saat memberi keterangan resmi, di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Selasa 22 November 2011.

Setelah tahapan itu dilalui, sambungnya, maka akan masuk ke pengkajian warisan budaya tak benda itu. Selain menemukan dan merawat, imbuh Nuh, hal penting lainnya adalah melakukan perawatan terhadap warisan budaya itu. Tentu saja, menurut Nuh, hal itu dilakukan melalui transfer ilmu antar generasi melalui dunia pendidikan.

"Kita harus menemukan nilai budaya yang tersembunyi itu. Sementara Tari Saman kita ajukan karena kita sudah menggali sebanyak-banyaknya, sudah mengujinya dan kini mendaftarkannya untuk mendapat pengakuan," ucapnya.

Selama ini, tutur Nuh, pengakuan budaya Indonesia oleh UNESCO didominasi oleh kebudayaan yang berada di Pulau Jawa. "Jadi, budaya itu jangan didominasi Pulau Jawa saja. Secara politik tidak wise jika hanya Pulau Jawa saja. Makanya kita juga sudah mendaftarkan Noken, Taman Mini Indonesia Indah dan tari-tari Bali untuk ditetapkan tahun depan," papar Nuh.

"Untuk mendukung kegiatan UNESCO dalam rangka menggali, menemukan, mengidentifikasi, merawat dan mengembangkan budaya Indonesia, maka kita akan memberi bantuan ke UNESCO senilai US$10 juta."

Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu menjelaskan pendaftaran ini untuk menghindari pembajakan yang rentan terhadap budaya Indonesia. "Hal yang paling penting agar tidak dibajak adalah mendaftarkan ke UNESCO. Itu satu tahapan dari perlindungan warisan budaya. Setelah itu baru melestarikan, mengembangkan dan mempromosikan," kata Mari.

Tari Saman, kata Mari, akan meningkatkan kunjungan wisatawan dan membawa Aceh semakin terkenal. "Dipilihnya Tari Saman karena akan mendatangkan nilai ekonomis. Apalagi, Tari Saman yang asli itu penarinya laki-laki. Pengembangan bagus tapi basisnya perlu dijaga dan didokumentasikan, sehingga ada penerusnya. Tanggal 24 Tari Saman akan diputus," kata Mari.

Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova mengatakan, Tari Saman sudah didaftarkan di lembaganya dan di Bali akan memasuki tahap penilaian. "Dalam sidang kali ini semua nominasi, termasuk Tari Saman, akan mendapat penilaian," ucapnya.

Sidang sesi ke-6 antar-pemerintah UNESCO ini dihadiri oleh 24 negara dengan 400 delegasi. Tari Saman akan bersaing dengan nominasi lainnya untuk mendapat pengakuaan dari UNESCO. (sj)

Laporan: Bobby Andalan | Bali

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024