Program Tanggulangi Banjir di Jakarta

Pekerjaan Saluran Air Antisipasi Banjir
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Banjir masih menjadi kegelisahaan bagi warga Jakarta. Apalagi banjir lima tahunan yang diperkirakan jatuh tahun 2012 nanti.

3 Faktor Pemicu Approval Rating Jokowi Masih Tinggi Versi Survei LSI

Meski menjadi kegelisahan warga DKI Jakarta, himbauan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo terasa tepat, agar warga jangan panik menghadapi banjir.

Panik dinilai tidak menyelesaikan masalah,  apalagi hanya berkeluh kesah. Sebab Pemprov DKI tidak tinggal diam terhadap penderitaan warga. Ini mengingat berbagai penanganan dan antisipasi terhadap kemungkinan banjir telah dilakukan.

Aksi Pelemparan Batu Warnai Pembongkaran Pasar Kutabumi Tangerang

Segenap jajaran Pemprov DKI diperintahkan agar siaga banjir. Dan yang dilakukan tidak hanya untuk mencegah atau meminimalisir banjir, namun utamanya bagaimana warga dapat menghadapi banjir dan paska banjir sudah dilakukan antisipasinya.

Misalnya, sudah disiapkan tenda, perahu, dapur umum dengan segala kebutuhan, mesin pompa baik yang statis maupun yang mobile termasuk obat-obatan.

Gerindra Akui Agenda Pertemuan Prabowo dengan Megawati Sedang Disusun

Bahkan Pemprov DKI sudah membuat kebijakan yang menyejukkan, setiap korban banjir yang sakit akan mendapatkan pelayanan gratis di empat rumah sakit yaitu RS Fatmawati, RS Marinir Cilandak, RSUD Pasar Rebo dan RS Pertamina.

Tidak hanya itu, sistem peringatan dini  di pintu-pintu air masih berfungsi dengan baik untuk memberi informasi bila banjir akan melanda.

“Warga tidak perlu khawatir terjadi bencana banjir besar. Karena kita sudah punya sistem peringatan dini yang bekerja dengan baik. Kalau memang terjadi kenaikan air di pintu air, kita akan memberitahukan warga agar mengungsi,” kata Fauzi Bowo.

Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)

Untuk menanggulangi banjir di Jakarta, Pemprov sudah membuat program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). Melalui proyek JEDI,  Pemprov DKI akan mengeruk, merehabilitasi dinding sungai dengan turap, dan pengadaan pompa di 13 sungai serta membangun lima waduk termasuk membangun tanggul raksasa di pantai utara Jakarta.

“Studi kelayakan dan Masterplan JEDI sudah kita siapkan," kata Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Pemprov DKI, Ahmad Harjadi, belum lama ini.

Di Jakarta seperti diketahui ada 13 sungai besar,di mana delapan sungai menjadi tanggung jawab pemerintah pusat  yaitu  Kali Kamal, Kali Tanjungan, Kali Angke, Kali Cideng, Cengkareng Drain, Banjir Kanal Barat, Kali Sunter dan Cakung Drain.

Sedangkan Pemprov DKI bertanggung jawab terhadap 5 sungai yaitu Kali Krukut-Kali Cideng-Tanah Sereal, Kali Jelakeng-Kali Pakin-Kali Besar, Kali Ciliwung Gunung Sahari, Sodetan Sentiong Sunter, dan Kali Grogol Sekretaris.

Waduk yang jadi tanggungjawab DKI adalah Waduk Pluit, Waduk Melati, Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan dan Waduk Sunter Timur III.

“Proyek ini mampu mengurangi kawasan banjir sebesar 40 persen  atau dari 2,6 juta orang korban banjir tahun 2007 menjadi hanya 1,6 juta pada tahun 2010 ”, ungkap Ahmad Harjadi.

Harjadi menjelaskan langkah pengerukan dan peninggian dinding sungai tersebut juga akan diikuti oleh pengembangan pengamanan trace di daerah hilir yang meliputi 5 aliran sungai.

Memang genangan air pasca hujan masih belum sepenuhnya tuntas. Ini akibat masih banyaknya pengerjaan saluran yang hingga kini belum rampung dan masih dalam perbaikan seperti di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman sisi timur (Senopati-Polda), sisi barat (Ratu Plaza), sisi timur (Atmajaya), Underpass Semanggi, Jalan Bendungan Hilir, Jalan Letjend Suprapto (Wisma Askes), Jalan Letjend Suprapto (Miss Cicih), Jalan Pangeran Jayakarta (pompa bensin) dan Jalan Karet Pasar Baru Timur (terowongan Dukuh Atas).

Menurut Kepala Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Tarjuki, pengerjaan saluran tersebut masuk dalam penyelesaian genangan jalan arteri dan kolektor tahun 2010-2011.

“Ditargetkan 15 Desember 2011 seluruh pengerjaan saluran ini telah rampung,” ujar Tarjuki.

Tarjuki menambahkan, dari pemetaan yang dilakukan pihaknya, terdapat 123 lokasi genangan di sepanjang jalan ibukota, 39 lokasi diantaranya telah selesai dilakukan pada 2010 dan dan sisanya 84 lokasi dikerjakan tahun ini dengan alokasi anggaran sebesar Rp130 miliar terbagi dalam tiga paket.

Melihat keseriusan Pemprov DKI menangani banjir, memang patut disyukuri. Meski demikian banjir di Jakarta bukan hanya masalah Jakarta. Pemerintah pusat harus ikut berperan besar terutama menjaga sungai yang menjadi tanggungjawabnya.

Selain itu, daerah penyangga seperti Bodetabek juga harus berpartisipasi menjaga daerah resapan air. Tidak hanya itu saja, mengingat 13 sungai di Jakarta, hulunya ada di daerah penyangga, maka harus dijaga kebersihannya dengan tidak membuang sampah.

Memang banjir adalah masalah sulit di Jakarta selain kemacetan arus lalulintas. Begitu sulitnya masalah ini, diyakini beberapa tahun ke depan siapapun gubernurnya, akan menjadi pekerjaan rumah yang berat dan menjadi tantangan. (WEBTORIAL)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya