Tak Terbukti OPM, Polisi Lepas 12 Warga Papua

Kerusuhan pacsa Kongres Rakyat Papua III
Sumber :
  • REUTERS/ Stringer

VIVAnews - Polres Puncak Jaya, Papua, membebaskan 12 orang yang sebelumnya ditangkap karena diduga terlibat Organisasi Papua Merdeka (OPM), Jumat 25 November 2011.

"Mereka dilepas karena dari hasil pemeriksaan tidak terbukti," kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Alex Korwa saat dihubungi.

Namun, Alex enggan membeberkan kapan ke-12 orang itu dilepaskan. "Kalau masalah itu jangan kejar-kejar saya, itu urusan ke dalam," ujarnya dengan nada tinggi dan kemudian mematikan telepon selulernya.

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat di Mulia, Puncak Jaya, Julex K, membenarkan bahwa ke-12 orang itu telah dilepaskan oleh polisi "Karena memang bukan OPM, mereka sudah dilepas," katanya.

Namun, ia mengatakan salah seorang warga bernama Cendiman Wonda tewas ditembak mati oleh Polisi, saat proses penangkapan. "Ia diberondong tembakan, karena menurut polisi saat penggerebekan terjadi, berupaya lari dan diduga membawa amunisi serta ditengarai anggota garis keras," imbuhnya.

Tapi dari informasi, ia ditembak saat melompat dari mobil. "Saat ditangkap bersama belasan warga lain, mereka dibawah ke Polres Puncak Jaya dengan mobil untuk diperiksa. Saat mobil berhenti di Pos Koti Brimob, korban melompat turun, lantas ditembak secara beruntun," ungkapnya.

Menurut Julex, belasan orang itu ditangkap di Kampung Wandek Gobak Mulia atau berjarak satu kilometer dari Kantor Bupati Puncak Jaya. "Mereka ditangkap di sebuah Honai (rumah adat asli Pegunungan Papua) saat sedang bermain kartu, sekitar pukul 24.00 WIT Selasa lalu," kata Julex.

Julex juga mengakui, saat ini situasi di Mulia diberlakukan jam malam. "Jam 7 malam tidak ada lagi warga yang keluar rumah, semua di dalam  rumah," kata dia.

Pasukan Brimob dari Kelapa Dua II yang ditugaskan di Mulia, saat ini juga kerap melakukan razia. "Kami warga Mulia sekarang resah dengan kehadiran Brimob, untuk komunikasi saja tidak bebas, karena dicurigai, jadi kegiatan warga tidak bebas," paparnya.

"Kalau ada warga yang berjenggot dan berambut panjang gimbal, mereka langsung tangkap dan dibawa ke Polres. Tadi pagi saja (Jumat pagi) seorang warga yang berambut panjang, ketika sedang berada di pasar Kota Lama, ditangkap dan dibawa ke Polres. Tidak  tau apakah sudah dilepas atau belum," ucapnya.

Yang jelas, kata dia, warga Mulia kian resah dan ketakutan dengan aksi para pasukan Brimob dari Kelapa dua Depok itu. "Kami kian merasa takut, dan tidak bebas bergerak melakukan kegiatan sehari-hari," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution mengatakan 12 orang yang berhasil ditangkap berinisial JT, KW, YW, ST, AT, KT, KW, WT, PT, NT, S alias T dan YW. Satu orang berhasil melarikan diri atas nama SW, Polisi melakukan upaya penembakan, yang bersangkutan mati di tempat.

"Dari hasil pemerikaan, yang bersangkutan ternyata juga adalah pelaku dan  kelompok OPM yang ikut melakukan penyerangan," ujarnya. (adi)

Yoon Bomi Apink Pacaran dengan Produser Rado Selama 7 Tahun
Rektor Universitas Mercu Buana, Prof. Dr. Andi Adriansyah, M. Eng

Prodi Teknik Sipil dan Elektro UMB Raih Akreditasi Unggul

Pencapaian program studi Teknik Sipil dan Elektro tersebut, semakin memantapkan posisi Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana sebagai salah satu fakultas teknik terbaik.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024