Rektor UI Dilaporkan ke KPK

Rektor UI Gumilar R Somantri
Sumber :
  • Antara/ Benny S Butarbutar

VIVAnews - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam 'Save UI', melaporkan Rektor Universitas Indonesia Gumilar Rusliwa Soemantri ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Mereka menuding Gumilar terlibat dalam dugaan pembangunan Boulevard dan perpustakaan UI serta menerima gratifikasi.

"Kita minta audit investigasi KPK terhadap proyek-proyek yang terjadi selama ini tidak dilaporkan secara transparan oleh Rektor UI," kata salah satu aktivis 'Save UI', Ade Armando saat ditemui di kantor KPK, Jakarta, Senin 28 November 2011.

Menurut Ade, dugaan korupsi tersebut diketahui setelah dilakukan audit oleh kantor akuntan publik yang menyebut adanya potensi kerugian sebesar Rp30 miliar dalam proyek pembangunan Boulevard.

Tak hanya itu, Dosen Komunikasi Politik UI ini juga melaporkan dugaan gratifikasi yang diterima Gumilar melalui undangan perjalanan yang dibiayai oleh pihak pengundang. "Dalam hal ini tidak dilaporkan ke KPK," ujarnya.

Selain Ade, beberapa aktivis seperti Effendi Ghazali, Ridwan Saidi, Fadjroel Rachman juga ikut mendampingi para dosen dan mahasiswa UI menghantarkan laporan tersebut kepada Ketua KPK Busyro Muqqodas

Sementara itu,  pejabat di lingkungan Rektorat UI saat dikonfirmasi VIVAnews membantah adanya korupsi pembangunan boulevard tersebut. Menurut pejabat yang enggan namanya disebut ini, pembangunan berbagai fasilitas tersebut telah diaudit beberapa kali dan hasilnya bersih.

Plot Twist, Lee Mijoo Jalin Asmara dengan Pesepakbola Top Song Bum-keun

"Pembangunan itu telah diaudit oleh Irjen Depdiknas, BPK, dan akuntan publik. Nah semua hasil audit itu tidak ada masalah alias wajar tanpa pengecualian," kata dia.

"Kalau benar ada pemberian gratifikasi, dari audit BPK kan bisa terungkap. Kalau betul terungkap laporkan saja ke polisi, mereka hanya mencari sensasi saja dengan laporan ini."

Selain itu, kata dia, tidak mungkin ada uang yang mengalir ke UI, terutama orang per orang. Karena pembangunan fasilitas-fasilitas itu merupakan bantuan dari perusahaan di luar UI. Bentuknya pun bukan uang, melainkan perusahaan itu langsung melakukan pembaangunan di UI.

Menurut dia, selama ini sangat banyak perusahaan atau industri yang membantu pembangunan fasilitas di UI. "Mengenai Boulevard dan sebagainya, itu yang membangun industri, itu grant. Tidak mungkin ada kerugian negara wong orang menyumbang," katanya. "Kalau ada orang menyumbang, UI tidak mau menerima uang, ya kami persilakan bangun saja. Kalau terima uang kita malah repot."

Pembangunan Boulevard itu sendiri sampai saat ini belum selesai. Sehingga, "belum dilakukan serah terima karena belum selesai." (umi)

Ibunda Angger Dimas meninggal dunia

Angger Dimas Ungkap Kondisi Kesehatan Ibunda Sebelum Meninggal Dunia

Diungkap Angger Dimas, ibunya itu meninggal dunia karena sakit kanker rahim. Tri Rahayu mengidap sakit kanker sejak tahun 2023.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024