Warga Perbatasan Perlu Kelompencapir

TNI AD cek surat dan kendaraan di perbatasan RI-Malaysia di Entikong
Sumber :
  • Antara/ Eric Ireng

VIVAnews - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengungkapkan, temuannya dari kunjungan ke sejumlah daerah perbatasan ternyata komunikasi interpersonal lebih banyak dilakukan dibanding komunikasi lewat media. Menurut dia, pendekatan komunikasi interpersonal itu lebih efektif dibanding pendekatan media massa.

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB

"Dulu ada program kelompencapir itu sangat tepat berkomunikasi dengan masyarakat dalam bahasanya," kata Mahfudz saat diskusi "Optimalisasi Diseminasi Informasi di Daerah Perbatasan" di Wisma Antara, Jakarta, Selasa 29 November 2011. Kelompencapir adalah singkatan dari Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pemirsa, sebuah program rutin untuk petani dan nelayan di masa Orde Baru.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera itu menilai, program yang populer di era Orde Baru itu mampu merangkul masyarakat. Di situ, ada satu yang dianggap layak menjadi penyuluh di antara mereka sebab kultur masyarakat Indonesia yang paguyuban. "Dengan begitu, informasi tersebar merata dan mereka menikmati," katanya.

2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis

Menurut Mahfudz, kecenderungan komunikasi interpersonal itu bukan hanya terjadi pada masyarakat perbatasan. Mahfudz mencontohkan masyarakat di daerah pemilihannya, Indramayu dan Cirebon. Di situ, animo masyarakat sangat kuat untuk menjadi tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Meskipun media massa memberitakan gencar moratorium, tetapi tidak banyak mengubah antusiasme. "Itu daerah hanya berjarak kalau di tempuh mobil 3 jam dari Jakarta," katanya.

Dari situ, Mahfudz kembali mengingatkan pendekatan interpersonal akan lebih efektif dalam upaya mengatasi kesenjangan informasi di kawasan perbatasan.

Ternyata Buah Delima Punya Manfaat untuk Sembuhkan Kanker, Benarkah?
Calon anggota Paskibra Kabupaten Sukabumi dinyatakan meninggal dunia.

Kronologi Siswi SMAN 1 Cisaat Meninggal Dunia saat Jalani Seleksi Paskibra

Seorang siswi SMA Negeri 1 Cisaat meninggal dunia saat mengikuti seleksi pasukan pengibar bendera (paskibra) tingkat Kabupaten Sukabumi 2024 di Kecamatan Palabuhanratu,

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024