- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVANews - Tim Badan SAR Nasional gagal memindahkan badan Jembatan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yang ambruk, Sabtu lalu. Arus deras bawah Sungai Mahakam menjadi masalah besar bagi tim evakuasi korban. Tim akan mencoba opsi lain.
Semula, tim penyelam akan mengaitkan tali ke badan jembatan untuk kemudian ditarik menggunakan tug boat searah arus air. Dengan demikian, evakuasi bisa dilakukan. Namun, rencana ini gagal.
“Petugas sudah menyelam, tapi memang tidak bisa. Arusnya terlalu deras, tak bisa mendekat ke obyek,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo kepada VIVAnews.com, Selasa 29 November 2011. “Anggota naik lagi ke darat.”
Pantauan VIVAnews, penarikan menggunakan tug boat dilakukan sekira pukul 12.00 WITA. Tug boat besar yang biasa menarik kapal ponton berukuran besar digunakan untuk menarik. Arah penarikan ke hilir Mahakam atau mengikuti arus air. Namun, hingga sore tadi, petugas kesulitan untuk melakukan penarikan karena pengaitnya belum terpasang. “Ya, karena arus derasnya itu,” tegas Daryatmo.
Namun, tim masih punya opsi lain untuk memindahkan badan jembatan yakni dengan menggunakan balon itu. Untuk teknis penarikannya, Daryatmo menyerahkan kepada anak buah. "Skenario balon dianggap lebih menguntungkan,” tuturnya.
Soal kondisi jenazah yang terjebak di dasar sungai, Daryatmo mengatakan pihaknya juga berharap proses pemindahan badan jembatan menggunakan balon ini bisa berhasil. Dia berharap badan jembatan bisa dipindahkan sehingga tim bisa memudahkan evakuasi korban yang diduga terjebak dalam kendaraan masing-masing saat jembatan roboh. "Kita sama-sama berharap lah,” ucapnya.
Hingga Selasa siang, korban tewas yang sudah berhasil dievakuasi berjumlah 18 orang, sementara puluhan lainnya masih dinyatakan hilang. (eh)
Laporan: Ikram | Kalimantan Timur
Rizky Nazar Angkat Bicara Soal Dugaan Selingkuh, Beberkan Hal Ini
Rizky Nazar menjelaskan dirinya pergi ke tempat yang ada di video tersebut ramai-ramai dan tidak berduaan dengan Salsha Adriani.
