Didemo Dokter, Direktur Rumah Sakit Dicopot

Ilustrasi.
Sumber :
  • homestead.com

VIVAnews - Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP, menonaktifkan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Muluk (RSUDAM) Bandar Lampung, Hermansyah Zaini, Selasa 29 November 2011.

Golkar Bertemu PKS, Peluang Koalisi di Pilkada Sumatera Utara Terbuka?

Pemerintah Provinsi Lampung juga segera memeriksa Hermansyah untuk membuktikan tudingan sejumlah karyawan rumah sakit. "Hermansyah memang saya nonaktifkan dari jabatannya untuk mencari kejelasan dari tim pemeriksa. Nanti keputusan selanjutnya dilihat dari hasil pemeriksaan," kata Sjachroedin di Bandar Lampung.

Hermansyah dinonaktifkan setelah beberapa hari lalu puluhan dokter, ratusan perawat, dan pegawai rumah sakit ini melakukan aksi unjuk rasa menuntut Hermansyah mundur dari jabatannya.

Para dokter dan karyawan itu menganggap Hermansyah sangat sewenang-wenang dan otoriter dalam memimpin rumah sakit. Akibat unjuk rasa tersebut, seorang dokter dan tujuh karyawan langsung dimutasi oleh Hermansyah.

Dengan dinonaktifkannya Hermansyah, direktur rumah sakit saat ini dijabat oleh Syafei Hamzah. Selanjutnya, Sjachroedin meminta pihak pegawai rumah sakit untuk tidak lagi melakukan unjuk rasa. "PNS itu kewajibannya melayani masyarakat, kalau pegawai rumah sakit unjuk rasa yang rugi adalah masyarakat," ujar Sjachroedin.

Sjachroedin meminta seluruh pegawai rumah sakit bertindak sesuai aturan. "Jangan seenaknya melakukan aksi demonstrasi," katanya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi soal mutasi pegawai dan penonaktifannya, Hermansyah enggan berkomentar banyak. "Saya tidak mau berkomentar untuk masalah itu, nanti malah terjadi salah paham. Kita tunggu saja keputusan pimpinan," ungkap Hermansyah.

Laporan: Andry Kurniawan l Lampung

Pengakuan Pelatih PSG Usai Gagal ke Final Liga Champions
Kepala Bea Cukai Purwakarta yang Memakai Topi

Kata Kepala Bea Cukai Purwakarta Dituding Punya Harta Fantastis

Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta, Jawa Barat, Rahmady Effendi Hutahaean buka suara soal tudingan punya harta fantastis hingga dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024