- REUTERS/Rizal Adi Nugroho
VIVAnews - Tim Disaster Victim Identification (DVI), Kalimantan Timur berhasil mengidentifikasi korban Jembatan Kartanegara yang ditemukan pukul 13.00 WITA tadi.
Jasad yang ditemukan itu berjenis kelamin lelaki. DVI menyebut bahwa pria itu bernama Budi Yulianto. Korban ke-19 ini merupakan ayah dari tiga anak, Alisia (6 bulan), Alisha (9) dan Aldi (12) serta suami dari Rusmini (32) -- yang juga tewas dalam musibah tersebut. Lengkap sudah korban satu keluarga yang terjebak di dalam mobil Xenia.
Budi Yulianto merupakan orang terakhir dari satu keluarga yang menjadi korban reruntuhan jembatan. Sebelumnya, tim pencari telah berhasil menemukan tiga anak dan istrinya. Dari keluarga tersebut, Alisia yang pertama kali ditemukan. Bocah 6 bulan itu ditemukan oleh tim SAR pada hari pertama bencana dahsyat itu.
Sang istri, Rusmini ditemukan hari Minggu, atau bersamaan dengan ditemukannya Alisha. Rusmini dan Alisha ditemukan pagi hari sekitar pukul 09.00. Waktu dua korban ibu dan anak itu ditemukan oleh tim SAR tak jauh berbeda. Sedangkan si sulung, Aldi ditemukan Minggu malam sore pukul 17.00 WITA.
Sejauh ini, “baru” 19 korban yang telah ditemukan. Diperkirakan, masih banyak korban lain yang terjebak di dasar sungai. Basarnas belum berani menyebutkan berapa jumlah korban yang terjebak di bawah reruntuhan. Jumlah pastinya masih menghitung dari banyaknya mobil yang terperangkap. Untuk menghitung jumlah mobil yang terperangkap, Basarnas juga masih akan melakukan menggunakan teknologi sonar untuk mengetahui kondisi kontur permukaan dasar sungai.
Bencana yang membuat Kutai Kartanegara berduka itu menyimpan sejuta kesedihan. Sebelumnya, sepasang sejoli yang berencana menikah dalam waktu dekat juga termasuk dalam korban tewas yang berhasil ditemukan. Pasangan tersebut bernama Kwatila Triwarni dan Murdiono. Keduanya tinggal di Bukit Biru, Tenggarong, Kukar. (eh)
Laporan: Ikram| Kutai Kartanegara
Jokowi Tunjuk Menko Airlangga Jadi Ketua Pelaksana Tim Nasional OECD, Intip Tugasnya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, sebagai Ketua Pelaksana Tim Nasional OECD.
