- REUTERS/Rizal Adi Nugroho
VIVAnews - Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari membantah Jembatan Kutai Kartanegara sering ditabrak oleh kapal ponton atau tug boat penarik ponton.
Kondisi jembatan yang memiliki bentang panjang membuat hal itu sulit terjadi. Sebab, jembatan memiliki ruang yang sangat lega di bawahnya untuk dilewati kapal.
Hal itu diungkapkan oleh Rita ketika menengok evakuasi jembatan. Rita menuturkan, selama dirinya menjabat sebagai bupati, belum pernah ada laporan masuk mengenai jembatan ditabrak.
Jadi, dia berusaha meluruskan anggapan runtuhnya jembatan itu karena sering ditabrak oleh kapal ponton pengangkut batu bara. "Tak pernah kejadian selama saya menjabat ada laporan jembatan ditabrak kapal," kata Rita, Rabu 30 November 2011.
Pada kesempatan itu, Rita juga membeberkan penanganan korban bencana. Menurut dia, Pemkab Kukar akan menanggung seluruh biaya perawatan rumah sakit. Untuk korban meninggal juga akan ditanggung oleh pemerintah. Yang pasti, pemkab akan menyantuni semua korban runtuhnya jembatan megah tersebut.
"Semua korban akan ditanggung dan mendapatkan biaya pengobatan. Dianggarkan Rp12 miliar untuk santunan kepada korban jembatan," kata Rita yang adalah putri mantan Bupati Kukar Syaukani Hasan Rais.
Rita melanjutkan, saat ini tim penyelamat sedang fokus untuk memikirkan cara mengeluarkan korban dari bawah material jembatan. Berbagai cara telah dicoba untuk mengangkat badan jembatan yang luar biasa berat itu.
Tetapi, sampai sekarang tim penyelamat masih kesulitan. "Ya, kita berharap semua proses evakuasi bisa segera selesai," kata dia.
Laporan: Ikram | Kalimantan Timur, umi