- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Zulkarnaen menilai Indeks Prestasi Korupsi (IPK) Indonesia sangat jelek sejak 2001, tak pernah menyentuh angka 3.
"Padahal, jika indeks prestasi di bawah lima itu jelek," kata dia dalam uji kelayakan dan kepatutan Pimpinan KPK di Komisi III DPR, Kamis 1 Desember 2011.
Tapi, Zulkarnaen tak bisa memberikan solusi atas indeks prestasi korupsi yang jeblok itu. "Oleh karena itu, kita cari solusinya," imbuhnya.
Selain memaparkan indeks prestasi yang anjlok, Zulkarnaen juga mengkritisi sumber daya manusia penegak hukum. Menurutnya, SDM Indonesia terbatas baik jumlah maupun kemampuan. Di sisi lain, partisipasi masyarakat juga rendah.
Tak hanya itu, Zulkarnaen juga membidik aset negara yang tidak terurus dan anggaran penanganan korupsi. Untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam pemberantasan korupsi, Zulkarnaen mengusulkan solusi. Diantaranya, memberantas korupsi harus menyeluruh dan terkait semua termasuk warga negara.
Selain itu, meningkatkan SDM penegak hukum dan meningkatlan partisipasi masyarakat untuk mencegah korupsi. Mendorong semua penegak hukum untuk memberantas korupsi serta mendorong kerjasama berbasis IT.