- Jackson Kumaat
VIVAnews - Markas Besar Kepolisian melalui Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Saud Usman Nasution, mengungkapkan seorang anggota Satuan Intelkrim Polres Jayapura, Bripda Ridwan Napitupulu, tewas dini hari tadi. Peristiwa itu diduga terkait dengan peringatan HUT Organisasi Papua Merdeka di Jayapura pada 1 Desember 2011.
Namun, Kabid Humas Polda Papua Wachyono, membantah kabar salah satu personelnya tewas dipanah oleh sekelompok orang di Papua. "Untuk Bripda Ridwan Napitupulu tidak meninggal tapi luka parah di wajah dan terkena panah di pinggang," kata Wachyono dalam pesan singkatnya, Kamis 1 Desember 2011.
Irjen Saud Usman Nasution pun buru-buru memberikan klarifikasi. Bahwa Bripda Ridwan Napitupulu hanya mengalami luka berat di wajah dan beberapa bagian tubuh lainnya.
"Wajahnya rusak dan pinggang luka kena panah. Saat ini masih dirawat di RS Youwari, Sentani, Jayapura," terangnya.
Saud menjelaskan kronologi kejadian yang menimpa Bripda Ridwan. Pada Kamis sekitar jam 01.00 waktu setempat, Ridwan bersama Bripka Dian Budi Santosa, Kanit Intelkrim Polsek Nimbokorang, mengusut laporan adanya keresahan di salah satu desa di Kampung Berang, Distrik Nimbrokang.
"Pada saat dua anggota ini berangkat ke sana dihadang massa yang bersenjata panah dan bersenjata panjang. Kemudian kedua anggota ini meloncat ke sungai, Kali Niru. Kemudian satu orang selamat satu orang ditangkap."
Berulangkali
Misinformasi terkait nasib polisi di Papua tak hanya terjadi kali ini saja. Kabar soal nasib anggota Brimob, Briptu Jamil dalam insiden demo berdarah di Freeport sempat membuat publik bingung.
Di hari insiden demo pecah, Senin 10 Oktober 2011, ia dinyatakan tewas. Sehari setelahnya informasi itu diralat, disebut kondisinya kritis.
Pada Selasa malam, kembali diinformasikan bahwa Briptu Jamil tak terselamatkan. Informasi itu kembali diralat Polri. Baca juga: Briptu Jamil Tewas, Kritis, Tewas, Hidup Lagi