- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara tidak akan membangun lagi jembatan di lokasi jembatan yang ambruk pada Sabtu 26 November lalu yang menewaskan 20 orang. Pemerintah setempat akan membangun monumen atau museum di lokasi tragedi berdarah itu.
"Saya akan membuat museum untuk mengenang korban," kata Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari sebelum rapat dengan Komisi V di gedung DPR, Jakarta, Kamis 1 Desember 2011.
Menurut Rita, pembangunan museum atau monumen itu akan dijadikan media bagi para keluarga korban yang tewas maupun korban yang selamat, untuk bercerita dan berbagi pengalaman. Fondasi yang masih tersisa di lokasi jembatan ambruk itu akan menjadi dasar pembangunan monumen.
"Karena di situ terjadi tragedi. Nanti cerita-cerita dari mereka yang masih hidup. Itu kan banyak cerita-cerita yang sedith dan menggetarkan," kata putri mantan Bupati Kutai Kartanegara Syaukani Hasan Rais ini.
Kendati demikian, Rita tidak menyebut berapa anggaran yang akan dikeluarkan untuk membangun monumen di lokasi kejadian itu. Meski begitu, Rita menegaskan bahwa monumen itu nantinya akan menjadi tempat untuk mengenang. "Itu kan tragedi yang luar biasa," ujar dia.
Sebanyak 20 orang tewas akibat ambruknya jembatan sepanjang sekitar 700 meter itu. Sejumlah korban diperkirakan masih berada di dasar sungai, terjebak kendaraan maupun tertindih puing-puing jembatan.
Selain mobil dan motor, tim mengidentifikasi sebuah bus yang terjebak di Sungai Mahakam. Dari pantauan tim teknis, tiang material jembatan menunjukkan peningkatan kemiringan. (eh)
Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni
Perlu digarisbawahi bahwa hanya madu murni yang berkhasiat bagi kesehatan, bukan madu yang sudah dicampurkan dengan pengawet atau pemanis
