- Antara/ Maril Gafur
VIVAnews - Hingga hari ini, Jumat 2 Desember 2011, jumlah korban tewas bencana alam tanah longsor di Desa Ulu Maze, Kecamatan Maze, Kampung Barije, Nias Selatan, Sumatera Utara berjumlah lima orang.
"Empat orang tertimbun longsor dan satu orang terseret arus," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Sutopo Purwo Nugroho.
Kelima korban itu, dia menambahkan, sudah ditemukan dan sudah diambil pulang keluarganya. Selain menyebabkan korban tewas, longsor juga membuat satu orang luka berat dan tujuh lainnya cedera ringan. "Seluruhnya sudah dievakuasi dan dirawat di RS Teluk Dalam."
Sutopo menjelaskan, ada enam titik longsor dalam bencana yang terjadi Rabu 30 November 2011 sekitar pukul 14.00 WIB itu. "Namun hanya satu titik yang menimpa perumahan penduduk dan yang lainnya hanya menutup jalan desa. Selain itu Sungai Susua meluap dengan arus yang cukup deras," kata dia.
Longsor bercampur arus deras juga memporak-porandakan sebuah rumah, hingga rusak berat. Data juga mencatat 30 rumah rusak ringan, 10 sepeda motor tertimbun dan sudah ditemukan. "Satu jembatan yang menghubungkan Desa Hiliana - Desa Hoya terputus. Untuk menyeberang sementara menggunakan perahu karet SAR Gunung Sitoli dan jalan setapak melingkar 1,5 kilometer."
Akibat longsor kondisi medan menjadi sulit dijangkau. "Jarak antara Bandara Binaka ke Desa Hiliana 2,5 jam perjalanan darat. Jarak Desa Hoya ke Desa Ulu Maze 45 menit dengan sepeda motor."
Situasi yang sulit dijangkau dan keterbatasan komunikasi, Sutopo menambahkan, menyebabkan informasi dampak longsor tidak mudah dilakukan. "Akibatnya data korban simpang siur."
Saat ini, kondisi di lokasi kejadian sudah relatif tenang. Masyarakat membantu tim menyingkirkan sisa-sisa longsor. Pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing. Masyarakat yang hilang sudah diketemukan dalam keadaan selamat. "Pendataan lain masih dilakukan."
Viral! Konser Musik di Malang Batal Digelar, Pembeli Tiket dan Penyewa Stand Tuntut Refund
Sejumlah pengguna media sosial mengeluh menjadi korban pembelian tiket konser musik yang batal digelar. Konser musik itu bertajuk Mafest Volume 3.
