Menteri Kurang Tanggap, SBY Marah

Presiden SBY umumkan hasil reshuffle kabinet
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/ Abror Rizki

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kecewa dengan sistem di kabinet yang tidak berjalan dengan baik. SBY kerap mengetahui ada suatu peristiwa di dalam negeri justru bukan dari laporan menteri. Tapi dari media.

"Kemarin acara dengan Presiden Jerman pada malam hari, saya sempat melihat running text di Channel News Asia yang bisa dilihat di seluruh dunia, menyangkut Papua yang mengabarkan tentara kita menembak pengibar bendera yang tidak semestinya," kata Presiden SBY.

Hal itu disampaikan Presiden SBY sebelum memulai rapat kabinet paripurna yang dihadiri seluruh menteri di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Jumat 2 Desember 2011. SBY melanjutkan, usai melihat running text itu ia langsung menghubungi Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.

SBY memerintahkan kepada seluruh menteri menindaklanjuti isu-isu sensitif dengan cepat. Segera beri laporan.  Jangan sampai berjam-jam masyarakat global mengetahui hal keliru.

"Saya dengarnya dari SMS dan media massa, bukan dari sistem. Sering kali saya tahu lebih dahulu daripada jajaran kabinet. Hidupkan sistem, pelaporan cepat. Jika saudara sudah menangani, beritahu saya. Sehingga sistem bekerja dan tindakan dilakukan," tegas SBY dengan nada meninggi.

Menurut SBY, ini merupakan bagian dari tanggung jawab dan daya tanggap pemerintah untuk membantu publik menangani masalah. Serta juga bagian dari pemberian informasi kepada pres dan media. "Sehingga tidak terjadi pemberitaan yang simpang siur," ujar SBY.

SBY mengingatkan kembali bahwa, Indonesia sangat dinamis. Demokrasi terus mekar dan pers bertindak aktif. SBY mengajak semua menteri untuk bisa bekerja dalam kondisi dan lingkungan seperti itu.

"Dua hal itulah yang saya ingatkan untuk perbaikan kinerja kita. Merespons perkembangan situasi dan meningkatkan kinerja dan efektivitas pemerintahan," kata SBY. (umi)

Kapan Bumi Kiamat?
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Prasetyo Edi Marsudi.

Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Perbaiki Kualitas APBD, Singgung Permukiman Kumuh

Ketua DPRD DKI menilai RKPD tahun 2025 tidak fokus.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024