Kontras: Jangan Pakai Kekerasan di Papua

Ilustrasi/Warga Papua
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Koordinator Kontras, Haris Azhar meminta Kepolisian RI bersikap profesional dalam menangani persoalan Papua. Termasuk kekerasan yang hari-hari terakhir terjadi di bumi Cenderawasih tersebut, Haris menyatakan polisi harus melakukan pendekatan tanpa kekerasan.

"Kami banyak menemukan profesionalitas polisi yang mengkhawatirkan dan berujung pada kekerasan atau tindakan yang tidak fair terhadap masyarakat sipil di Papua," kata Haris saat ditemui di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin 5 Desember 2011.

Haris mengungkapkan pendekatan tanpa kekerasan dan adil juga harus dilakukan dalam menyelesaikan persoalan PT Freeport Indonesia. Dia melihat polisi terkesan terlalu membela Freeport dibanding memperhatikan keamanan karyawan.

"Kami berharap ada keterbukaan, akuntabilitas yang lebih baik ketika polisi melakukan kekerasan dan bisa kontributif terhadap agenda yang lebih besar soal Papua yang sebetulnya kita rindu terhadap sikap tegas pemerintah dan komprehensif dan tidak hanya mengedepankan soal keamanan (represif)," jelasnya.

Terkait kekerasan yang akhir-akhir semakin memanas, seperti soal dua anggota Brimob yang terbunuh, Haris mengaku belum dapat mengelurkan statemen apapun. Sampai saat ini, dia bersama Kontras masih terus melakukan verifikasi.

"Nanti akan kami diskusikan dengan Pak Nanan (Wakapolri). Termasuk juga kan di sini ada beberapa teman-teman. Karena kami menerima banyak masukan dan informasi, dan dalam beberapa minggu ini, selalu konsolidasi terus untuk mencocokannya dan disampaikan," ucapnya. (eh)

Identitas 7 Korban Tewas Kebakaran Toko Frame di Mampang Jaksel
Smartfren.

Smartfren Bakal Lakukan Rights Issue Senilai Rp 8,5 Triliun, Ini Jadwalnya

PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dikabarkan bakal melakukan penambahan modal dengan skema rights issue dengan total nilai mencapai Rp 8,5 triliun.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024