Korban Tembok Maut di Makasar Direlokasi

Evakuasi Korban Tembok Roboh di Makasar
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

VIVAnews - Pemerintah Kota Makassar akan merelokasi seluruh warga yang tinggal di pinggir tembok perumahan Grand Mutiara, Suka Damai, Kelurahan Sinrijala, Kecamatan Panakkukang yang roboh kemarin. Rencana itu disampaikan Camat Panakkukang, Bakti Djufri.

"Ini masih ada warga yang selamat dalam peristiwa ini. Nanti kita akan carikan tempat baru agar tidak tinggal di situ lagi," kata Bakti Jufri usai mendatangi lokasi bencana, Senin, 5 Desember 2011.

Menurut Bakti, relokasi penting untuk menghindari peristiwa serupa di kemudian hari. "Kita tidak ingin kejadian sama terulang lagi," ungkapnya.

Berdasarkan catatan Kelurahan Sinrijala sebelum tembok pembatas ambruk, warga yang tercatat tinggal di sepanjang jalan Mote Dg Talli berjumlah 75 jiwa, terdiri dari 40 KK. Dari jumlah tersebut, 42 jiwa tercatat sebagai korban ambruknya tembok pembatas perumahan.

"Dengan insiden ini, artinya tinggal 67 jiwa yang akan kami relokasi," ujar Bakti lagi.

Terkait dengan bencana tersebut, Bakti menegaskan, pemerintah sudah berkali-kali menyampaikan kepada warga agar tidak tinggal di belakang tembok tersebut. Pasalnya, selain mengganggu akses alternatif, tempat itu memang rentan. Apalagi berada di bantaran sungai yang sering meluap.

Bakti juga mengakui, jika warga yang tinggal di situ sudah cukup lama, yakni 10 hingga 20 tahun yang lalu. Pihak pemerintah sering melakukan upaya untuk memindahkan mereka, tapi mereka selalu tidak mengindahkan. "Semoga insiden ini bisa menjadi pelajaran kita semua," pungkasnya.

Sebuah tembok pembatas milik proyek perumahan di Jalan Suka Damai Makassar roboh, Minggu 4 Desember 2011. Akibatnya, sebelas orang warga Kelurahan Sinrilaja tertimpa runtuhan dan tewas di tempat. (ren)

Laporan: RHA l Makassar

Industri Facility Manajemen Indonesia di Atas Vietnam dan Kamboja
Auto2000 Bodi & Cat

Membetulkan Bodi Mobil Berstandar Pabrik Cuma Butuh Waktu 8 Jam

Bagi sebagian orang, liburan mudik tahun ini mungkin meninggalkan kesan yang tidak diinginkan, yaitu baret atau penyok pada bodi mobil akibat padatnya lalu lintas jalanan

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024