Polri Sulit Cari Pelaku Kekerasan di Papua

Kerusuhan pacsa Kongres Rakyat Papua III
Sumber :
  • REUTERS/ Stringer

VIVAnews - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution menyatakan pengelolaan keamanan (konflik) Papua tidak hanya soal keamanan saja tetapi banyak penyebab dan faktornya. Oleh karena itu, perlu dicegah dengan cara dan pendekatan yang lebih komprehensif.

"Semua pihak baik pemerintah juga tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adat, termasuk kita semua perlu bekerja sama. Kami harapkan ke depan akan menjadi lebih baik," kata Saud menanggapi kunjungan para aktivis KontraS yang menuntut profesionalisme Polri dalam menuntaskan persoalan Papua di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin 5 Desember 2011.

Dia berjanji apa yang disampaikan oleh para aktivis pegiat HAM itu akan menjadi masukan Polri dalam mengambil kebijakan. Pada akhirnya, pembenahan dan pengelolaan keamanan di Papua dapat menjadi lebih baik lagi. "Kami tukar menukar informasi, data sekaligus melakukan klarifikasi," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Saud membantah jika ada korban dari polisi, pengusutan dilakukan dengan cepat sementara jika rakyat kecil, polisi bertindak lambat. "Semua ditangani sesuai prosedur yang ada. Kami bertindak dalam rangka proses penegakan hukum dimana dalam penegakan hukum ini jelas kami akan mencari alat-alat bukti yang ada tetapi dalam rangka untuk menemukan siapa tersangkanya," urainya.

Saud lantas menyampaikan beberapa problem yang dihadapi mereka di Papua.

Pertama, saksinya sangat minim, dan hampir tidak ada yang dijadikan sebagai saksi. Kedua, barang bukti sangat minim seperti proyektil yang kadang diperoleh dari tubuh korban. Sementara untuk mengetahui dari laras mana dan dikeluarkan dari senjata apa, proyektil itupun harus melalui uji balistik sehingga perlu dicari senjatanya.

"Yang paling sulit lagi bukti pembandingnya. Ini yang kami paling sulit mengungkap siapa pelakunya. Kami tidak pandang bulu, siapapun yang terkait di situ, kami akan tangani secara tuntas," jelasnya.

Sebelumnya, Koordinator Kontras, Haris Azhar meminta Kepolisian RI bersikap profesional dalam menangani persoalan Papua. Termasuk kekerasan yang hari-hari terakhir terjadi di bumi Cenderawasih tersebut, Haris menyatakan polisi harus melakukan pendekatan tanpa kekerasan.

"Kami banyak menemukan profesionalitas polisi yang mengkhawatirkan dan berujung pada kekerasan atau tindakan yang tidak fair terhadap masyarakat sipil di Papua," kata Haris saat ditemui di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin 5 Desember 2011.

Haris mengungkapkan pendekatan tanpa kekerasan dan adil juga harus dilakukan dalam menyelesaikan persoalan PT Freeport Indonesia. Dia melihat polisi terkesan terlalu membela Freeport dibanding memperhatikan keamanan karyawan.

Jangan Asal Pilih Lensa Kontak, Bisa Sebabkan 5 Masalah Serius Ini
PKS sambangi PKB malam ini

Usai Nasdem, Presiden PKS Ahmad Syaikhu Sambangi Cak Imin di Markas PKB

Elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tiba di kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Kamis 25 April 2024 malam

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024