Dosen Bawa Hasil Laporan BPK Soal Korupsi UI

Gedung Perpustakaan Baru Universitas Indonesia (UI)
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Civitas Akademika Universitas Indonesia kembali melaporkan dugaan korupsi yang dilakukan Rektor UI Gumilar Rusliwa Soemantri. Kali ini, kedatangan civitas UI membawa sejumlah dokumen hasil temuan penyimpangan proyek di UI berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan.

"Kami melengkapi data dengan membawa data dari BPK. Di situ terlihat, ada temuan-temuan hasil pemeriksaan BPK," kata Ratna Sitompul, Civitas Akademika UI di Kantor KPK, Jakarta, Senin 5 Desember 2011.

Menurutnya, hasil temuan BPK telah menjelaskan bahwa penetapan pemenang tender pekerjaan pembangunan gedung perpustakaan tahap II tahun 2009 sebesar Rp67,7 miliar dan addedendum sebesar Rp5,3 miliar tidak konsisten dengan rencana kerja dan syarat.

"Pemaketan pekerjaan sesuai yang dimuat dalam pengumuman dua pekerjaan, tetapi dilelangkan menjadi satu pekerjaan," ujar Ratna.

Dekan Fakultas Kedokteran UI itu mengatakan bahwa temuan BPK juga menyatakan addendum pekerjaan pengadaan peralatan data center tahun 2010 tidak sah dan hasil pengadaan senilai Rp153 juta belum dimanfaatkan.

"Kontrak berakhir tanggal 15 mei 2010, addendum tanggal 17 mei 2010. Pekerjaan seharusnya dianggap terlambat dan dikenakan denda keterlambatan sebesar Rp44 juta," tuturnya.

Ratna menambahkan, pengadaan tenaga ahli pekerjaan jasa konsultan manajemen kontruksi pembangunan Gedung Perpustakaan tahap III juga disinyalir tidak sesuai dengan ketentuan. "Saya harap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) terbantu dengan penambahan data dari BPK yang kami berikan ini," ungkapnya.

Lalui Seleksi Ketat, 63 Reksa Dana Sabet Penghargaan Best Mutual Fund Awards 2024
Prabowo berjabat tangan dengan SBY Saat Hadir Silaturahmi Bukber Partai Demokrat

SBY ke Prabowo: In You, We Trust!

Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membeberkan sejumlah alasan di balik unggulnya Prabowo Subianto di pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
27 Maret 2024