- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Busyro Muqoddas menyatakan dirinya sama sekali tidak merasa terganggu secara psikologis akibat tidak terpilih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi.
Menurutnya Busyro, segala sesuatu yang terjadi harus diterima dengan sikap seorang yang berjiwa besar.
"Sama sekali tidak terganggu. Saya sedang melatih diri untuk berjiwa besar. Kalau orang mau belajar berjiwa besar, jangan mudah sensitif, apalagi marah," ujarnyam, usai acara diskusi bersama Fraksi Demokrat di DPR RI, Jakarta, Selasa 6 Desember 2011.
Melatih diri untuk berjiwa besar itu dalam hal apa misalnya? "Dalam hal apa saja," jawab Busyro.
Busyro menyatakan bahwa anggapan mengenai dirinya adalah orang yang anti parpol adalah tidak berdasar dan keliru. "Itu, yang menganggap begitu yang keliru. Kalau ada yang menuduh saya anti parpol itu tuduhan yang tidak akademis," kata dia.
Menurutnya, apa yang disampaikannya mengenai gaya hidup anggota DPR maupun menteri dari parpol sebagai pundi keuangan partainya adalah suatu kritik budaya semata. "Itu kan kritik budaya. Itu saja," ujar Busyro.
Busyro menambahkan, kritikan yang dilontarkannya adalah hal yang wajar sebagai bagian dari membangun demokrasi. "Orang kritik itu, kalau memang ada yang perlu dikritik. Itu sebetulnya, pesan-pesan moral saja," kata dia.
"Mengkritik itu bagian dari demokrasi," tambah Busyro.
Sementara itu, Busyro memilih tidak berkomentar atas janji Abraham Samad, Ketua KPK terpilih bahwa akan mundur apabila dalam setahun tidak bisa menunjukkan kinerja yang baik di KPK. "Saya tidak perlu komentari itu. Ada yang perlu saya komentari, ada yang tidak," kata dia. (eh)
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.
