Nazar: Anas Minta Adhi Karya Menang Hambalang

Sidang perdana M Nazaruddin di Pengadilan Tipikor
Sumber :
  • ANTARA/Fanny Octavianus

VIVAnews - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin, yang juga terdakwa kasus dugaan suap proyek Wisma Atlet SEA Games Palembang, Sumatera Selatan, kembali menyebut nama Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum. Bahkan, Nazar menyebut Anas memerintahkan agar pemenang proyek sarana olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, adalah PT Adhi Karya.

"Anas memutuskan agar yang menang di Hambalang adalah Adhi Karya, bukan DGI (Duta Graha Indah)," kata Nazaruddin dalam sidang pembelaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu 7 Desember 2011.

Nazar menyebut alasan mengapa Anas memerintahkan agar Adhi Karya memenangkan proyek senilai Rp1 triliun. Alasannya, hanya PT Adhi Karya yang mampu memenuhi permintaan Anas Urbaningrum untuk memasok dana kebutuhan Kongres Partai Demokrat untuk memenangkan Anas.

"Bahwa PT DGI tidak dapat membantu Anas untuk memberikan biaya Kongres Demokrat yang membutuhkan dana Rp100 miliar agar Anas dapat memenangkan Ketua Umum Demokrat. Yang sanggup memenuhi permintaan Anas adalah PT Adhi Karya," kata Nazaruddin.

Akhirnya, kata Nazaruddin, Anas memutuskan yang menang proyek di Hambalang adalah Adhi Karya, bukan DGI. Lalu, Nazar menyebut nama Machfud Suroso, Direktur Dutasari Citralaras, yang mendapat perintah dari Anas agar menyerahkan uang Rp50 miliar kepada Yulianis, mantan bendahara di perusahaan Nazar.

"Saya mendengar perintah Anas kepada Machfud Suroso agar Adhi Karya menyerahkan uang Rp50 miliar kepada Yulianis untuk dibawa ke Bandung dalam rangk Kongres Demokrat," kata Nazaruddin.

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia

Sudah Dibantah

Ini bukan kali pertama tuduhan Nazaruddin kepada Anas soal duit panas jelang Kongres Demokrat di Bandung, Jawa Barat. Anas sendiri sudah berkali-kali membantah dan bahkan memberikan klarifikasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Saya kira begini, yang penting adalah kalau ada data atau bukti, dibawa saja ke Indonesia biar mudah. Kan begitu," kata Anas saat Nazaruddin dalam pelarian. Klarifikasi lengkap Anas Urbaningrum baca: Wawancara Khusus Anas Urbaningrum.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Kurnadi Gularso, menegaskan bahwa proyek yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk dan PT Wijaya Karya Tbk itu diperoleh dengan proses tender. Ia membantah adanya intervensi dari pihak lain untuk mendapatkan proyek itu.

"Yang menunjuk pemenang tender kan pemerintah. Itu proyek dengan proses tender, bukan penunjukan langsung," kata Kurnadi saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Rabu, 20 Juli 2011. Bantahan Adhi Karya selengkapnya di sini.

Waspada! Buaya Masih Berkeliaran di Kolam Ikan Milik Warga Medan Labuhan
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024