- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua boleh saja kandas di pemilihan pimpinan KPK di Komisi III DPR. Tapi, bagaimana integritas Hehamahua sudah terkenal di antara penegak hukum.
Jaksa Agung Muda Pengawasan Marwan Effendy punya cerita bagaimana Hehamahua menyikapi undangan makan di hotel.
"Saat saya pernah ada rapat dengan Pak Abdullah Hehamahua. Lalu kami makan sama-sama di hotel," kata Marwan memulai ceritanya saat memberikan sambutan dalam Seminar Nasional Pemberantasan Korupsi 2011 di Balai Kartini, Rabu 7 Desember 2011. Rapat itu, imbuhnya, merupakan pertemuan antara penegak hukum seperti KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian.
Tanpa menyebutkan tanggal persis, Marwan melanjutkan Hehamahua langsung mengeluarkan mug. "Ada nasinya. Entah dia berlebihan atau harus ditiru," kata Marwan sambil tersenyum. Selain itu Hehamahua juga membawa sendiri air minumnya.
Marwan lantas berkata kepada Hehamahua," Pak, ini kan uang APBN. Jadi tidak haram kalau kita makan." Hehamahua hanya diam saja dan meneruskan makan bekalnya.
Hehamahua kandas di pemilihan pimpinan KPK karena dinilai tidak populer. Saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR, Abdullahmenyampaikan dampak korupsi bisa membuat bodoh, rusuh, matre, dan perceraian. (adi)
Membetulkan Bodi Mobil Berstandar Pabrik Cuma Butuh Waktu 8 Jam
Bagi sebagian orang, liburan mudik tahun ini mungkin meninggalkan kesan yang tidak diinginkan, yaitu baret atau penyok pada bodi mobil akibat padatnya lalu lintas jalanan
