Anak Gelar Sayembara untuk Penjarakan Ibu

Indigo, anak yang ingin penjarakan ibunya
Sumber :
  • Bobby Andalan/ VIVAnews

VIVAnews - Seorang anak di Bali, Indigo (12) menggelar sayembara. Dia berjanji akan memberikan sebuah mobil bagi siapa pun yang mampu menemukan ibunya, Sari Soraya Ruka, yang telah lama meninggalkan dia dan ketiga adiknya.

Sebelumnya, sang ayah, Eli Gateneo, juga telah melakukan sayembara serupa. Dia berjanji akan memberikan uang sebesar Rp20 juta bagi siapa pun yang berhasil menemukan Sari.

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Eli sebenarnya melarang Indigo untuk membuat sayembara dengan hadiah mobil.  Eli Gaetano pun menaikkan hadiah sayembara yang terlebih dahulu telah dia lakukan menjadi Rp30 juta agar mobil anaknya tak dijadikan hadiah.

Lantas, mengapa keluarga ini rela menggelar sayembara untuk menemukan sang ibu? "Saya ingin dia (Sari Soraya Ruka) dipenjara. Dia sudah menelantarkan saya dan ketiga adik saya sejak setahun lalu," kata Indigo, di Kuta, Bali, Rabu 7 November 2011.

Indigo mengatakan, sejak bercerai dari Eli Gateneo setahun lalu, ibunya tak pernah menampakkan batang hidungnya untuk sekadar menjenguk keempat anaknya, Indigo (12), si kembar Joy dan Hope (10), dan Nadia (4). Prahara rumah tangga ini sempat ramai mencuat di media massa lokal sekira tahun 2010 silam.

Saat itu, sang kepala rumah tangga, Eli Gaetano hendak dideportasi ke negara asalnya, Amerika Serikat, karena ulah mantan istrinya. Eli bersedia dideportasi dengan catatan boleh membawa keempat anaknya ke Amerika. Namun, usahanya gagal karena keempat anaknya ini berkewarganegaraan Indonesia. Selain itu, sang mantan istri, Sari Soraya, juga melarangnya.

Eli dan keempat anaknya pun sempat akan melakukan aksi bunuh diri dengan cara membakar diri bersama-sama, jika tetap dideportasi dan dipaksa mengakui kesalahan yang diperbuat Sari Soraya. Aksi keluarga ini juga sempat menarik perhatian Menkumham kala itu, Patrialis Akbar.

Saat itu, Patrialis turut campur dan membela Eli Gaetano. Eli pun batal dideportasi. Ia tetap diperbolehkan tinggal di vilanya, di kawasan Jalan Kunti II, Sunset Road, Kuta.

Kini, anak-anak Eli yang diwakili Indigo merasa terancam lantaran Sari Soraya belum ditangkap pihak kepolisian atas 27 tuduhan pidana yang menjeratnya di Poltabes Denpasar. "Sepanjang dia belum ditangkap, saya belum merasa aman. Dia sering mengancam kami, mengirim orang untuk menculik, membunuh dan perbuatan pidana lainnya," kata Indigo.

"Saya ingin tinggal di Amerika saja, karena di Indonesia, Ibu saya masih berkeliaran bebas yang dapat mengancam kami. Tapi, saya terbentur administrasi, karena tak bisa mengurus surat-surat, lantaran akta kelahiran saya dipalsu Ibu saya, dengan tidak mencantumkan nama ayah saya," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Eli mengaku tak ingin membuat sensasi atas tindakannya membuat sayembara. Dia mengaku sudah menyebarkan sayembara itu di dua kota, yaitu Bali dan Jakarta, dengan membagikan pamflet 1.000 eksemplar tiap minggunya sejak pekan lalu. "Saya hanya ingin keadilan. Psikologis anak-anak sangat terganggu atas kasus ini," ujarnya.

"Dia (Sari Soraya Ruka) tinggal berpindah kota di Jakarta, Lombok, dan Bali. Dia asal Bekasi, Jawa Barat. Jika menemukannya silakan hubungi kami di 0361-7966144. Kami beri imbalan uang sesuai yang kami janjikan," imbuh Eli yang didampingi pengacaranya, Simon Trombine.

Laporan: Bobby Andalan l Bali

Ayah dari King Nassar, Ahmad Hasan Sungkar

Innalillahi, King Nassar Berduka Ayahanda Meninggal Dunia

Kabar duka datang dari pedangdut Nassar Sungkar atau King Nassar. Ayahanda Nassar, Ahmad Hasan Sungkar meninggal dunia pada hari ini, Jumat, 29 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024