Pengacara Nazaruddin

Nazar Lapor Kasus Wisma Atlet ke SBY

Sidang perdana M Nazaruddin di Pengadilan Tipikor
Sumber :
  • ANTARA/Fanny Octavianus

VIVAnews - Pengacara Muhammad Nazaruddin, Rufinus mengungkapkan hasil pembicaraan kliennya dengan Ketua Dewan Pembina, Susilo Bambang Yudhoyono dan petinggi Demokrat lainnya saat pertemuan di Cikeas 23 Mei 2011.

3 Skenario Timnas Indonesia U-23 Tembus Olimpiade 2024

Dalam pertemuan itu Nazaruddin melaporkan besaran uang yang diterima oleh oknum pimpinan, pengurus Partai Demokrat, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Muhammad Nazaruddin dari kasus wisma atlet SEA Games.

"Akan tetapi sampai hari ini Bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang memimpin rapat di Cekas tidak melakukan tindakan apapun, baik sanksi yang berlaku di partai Demokrat maupun sanksi pidana," kata Rufinus saat membacakan pembelaan Nazaruddin di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa, 7 Desember 2011.

Menurutnya saat itu Nazaruddin menyampaikan keterlibatan rekan separtai, keluarga pejabat tinggi, PT Adhi Karya, asal usul uang ratusan miliar untuk kongres Demokrat, serta keterlibatan Anas Urbaningrum dalam kasus korupsi ini. Namun laporannya terkait hal itu tak digubris para petinggi partai Demokrat.

"Padahal semua tahu termasuk Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, wajib hukumnya semua warga negara untuk melaporkan apabila diketahui tindak pidana," tandasnya.

Sebelumnya, Partai Demokrat telah meluruskan perihal pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Muhammad Nazaruddin di Cikeas pada 23 Mei 2011 ini. Menurut pengurus Demokrat, pertemuan itu merupakan kelanjutan pemeriksaan yang dilakukan Ketua Umum Anas Urbaningrum terhadap bekas bendahara umumnya tersebut.

"Dalam rangka mendengarkan laporan anggota DK, Anas yang diberikan tugas memeriksa Nazar dan memberitahu Nazar agar dia mengundurkan diri sebelum DK mengambil keputusan, sebelum hasil pemeriksaan DK keluar," kata Sektretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Kamis 1 Desember 2011.

Menurut Amir, pada 22 Mei, Anas mengusulkan agar SBY berkenan menerima Nazaruddin. Pasalnya, saat pemeriksaan, Nazar sempat mengatakan akan mematuhi apapun keputusan dewan kehormatan partai asal bisa bertemu dewan pembina. "Asalkan bisa ketemu, dia akan patuhi keputusan itu," kata Amir.

Atas usulan itu, SBY selaku ketua dewan pembina partai sebenarnya merasa keberatan. SBY bertanya apakah perlu menemui Nazaruddin. "Tapi kami, DK, ada satu isyarat Nazar akan patuh kepada dewan pembina dan saran dari angota DK, akhirnya SBY sepakat dengan syarat DK hadir di situ, dengan alasan yang menerima bukan SBY sendiri, tapi DK secara lengkap," ujar Amir.

"Ini meluruskan kembali bahwa pertemuan di Cikeas itu apa yang saya sampaikan tadi. Kami tidak tahu saat malamnya Nazar sudah ke Singapura, kami tidak pernah menduga hal itu, kalau menghubung-hubungkan saya kira dari penjelasan kami saya kira sudah clear." (umi)

Salshabilla Adriani.

Diisukan Jadi Orang Ketiga, Salshabilla Adriani Ngaku Udah Ngobrol Sama Syifa Hadju-Rizky Nazar

Menyadari posisinya kini tengah menjadi sorotan, Salshabilla Adriani memberikan klarifikasi yang menyatakan bahwa ia tidak menyangka tiba-tiba terseret gosip miring.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024