- www.rnw.nl
VIVAnews - Tiga warga Kabupaten Bengkalis, Riau, ditembak gerombolan perompak di sekitar perairan Selat Malaka. Untung, nyawa mereka terselamatkan. Saat ini ketiga warga tersebut dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah.
Ketiga warga tersebut nelayan yang sedang mencari ikan di perairan Selat Malaka. Mereka adalah Cokhau berusia 37, Madi (23), dan Andi (21).
"Nelayan itu sedang mencari ikan di sekitar perbatasan. Namun sekelompok orang bersenjata merampok kapal pompong mereka sekitar pukul 17.00 WIB," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bengkalis, Ajun Komisaris Polisi Arief Fajar, Jumat malam, 9 Desember 2011.
Dijelaskannya, para nelayan tersebut mengalami luka tembak. Karena kondisinya parah, mereka harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. "Karena kondisi cukup serius, belum bisa dimintai keterangan," dia menerangkan.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, pada konperensi pers usai ASEAN Defence Ministerial Meeting di Jakarta, 19 Mei 2011 lalu, mengatakan perompakan di Selat Malaka dipastikan hampir tuntas.
"Hampir nol. Hampir tidak ada perompakan lagi di Selat Malaka," ujar Hamidi, saat itu.
Selat Malaka sejak abad ke 14 merupakan jalur sutera perdagangan antara China dan India. Selat ini adalah rute perjalanan menuju Eropa, Terusan Suez dan Asia. Sejak abad ke-14 daerah ini dikenal rawan perompakan. Kapal-kapal dagang besar kerap menjadi sasaran.
Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro di kesempatan yang sama juga mengatakan jumlah perompakan di selat ini telah berkurang. Itu karena gencarnya operasi gabungan yang dilakukan angkatan laut Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. (Laporan: Ali Azumar, Riau | kd)