- REUTERS/Rupak De Chowdhuri
VIVAnews - Korban jiwa terus bertambah dalam kebakaran hebat Rumah Sakit AMRI di Kalkuta India. Laporan terakhir menyebutkan 89 orang tewas dalam musibah itu.
Seperti dilaporkan Calcutta News, Sabtu 10 Desember 2011, mayoritas korban tewas adalah pasien yang terjebak dan tercekik asap hingga tak bisa bernafas. Saat kebakaran terjadi, sebelum fajar merekah pada Jumat kemarin, kebanyakan dari mereka sedang tertidur pulas.
Pejabat terkait mengatakan api mulai berkobar di ruang bawah tanah, di mana bahan yang mudah terbakar disimpan. Api lalu menyebar cepat ke lantai-lantai di atasnya melalui cerobong pendingin udara. Beberapa jam kemudian, kebakaran pun berkobar tak terkendali.
Paginya, kekacauan terjadi di luar rumah sakit. Para kerabat pasien yang panik melihat asap mengepul, berusaha mencari tahu kondisi keluarga mereka, memprotes pemadam kebakaran yang dianggap terlalu lambat bergerak. Petugas memecahkan kaca-kaca jendela untuk menyelamatkan para pasien.
Pihak rumah sakit mengatakan ada 164 pasien di dalam bangsal perawatan saat kejadian. Sekitar 90 di antaranya berhasil diselamatkan dan dipindahkan ke rumah sakit lain.
Melalui pejabatnya, S. Upadhay, pihak rumah sakit membantah tuduhan bahwa kebakaran disebabkan kelalaian mereka. "Ini kecelakaan," kata dia.
Namun, Menteri Wilayah Bengali Barat Mamata Banerjee berpendapat lain. Ia langsung membatalkan lisensi rumah sakit itu dan berjanji menindak siapapun yang bertanggung jawab, tanpa pandang bulu.
Ia bahkan menyebut kejadian ini sebagai "tindak pidana" yang menyebabkan banyak orang tewas. Menteri perempuan ini menambahkan, kelalaian--baik dilakukan secara sadar atau pun tidak--adalah sebuah kejahatan.
Buntut dari kejadian ini, enam anggota dewan direksi Rumah Sakit AMRI ditangkap.
Selain memberitakan soal musibah itu, media massa di India juga mengangkat isu soal kurang ketatnya standar keamanan di berbagai fasilitas umum di negara itu. (kd)