Tim SAR Swasta Turun di Jembatan Kutai

Jembatan Kutai Kartanegara runtuh
Sumber :
  • REUTERS/Rizal Adi Nugroho

VIVAnews - Massa tanggap darurat Jembatan Kutai Kartanegara yang roboh telah berakhir. Badan SAR Nasional memulangkan sebagian tim yang berasal dari Jakarta dan Surabaya. Di lokasi, hanya tersisa Tim Basarnas dari Balikpapan. Tim tersebut akan di-back up oleh tim pihak ketiga yang dikontrak oleh Pemkab Kukar.

Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto Singgung Lahan 3 Ribu Hektare di Musrembang

Berakhirnya tanggap darurat itu diungkapkan oleh Deputi Potensi Basarnas Marsekal Muda Sukarto dalam keterangan pers, Sabtu 10 Desember 2011 sore, di lokasi kejadian. Sukarto menuturkan, sampai dengan hari ke-14 ini timnya kesulitan masih kesulitan untuk menundukkan beratnya medan Sungai Mahakam. Kendala utamanya masih di seputar arus deras, daya pandang dan kekhawatiran terhadap pylon yang bergeser.

“Setelah 14 hari berada di lokasi, tim dari Jakarta dan Surabaya akan ditarik,” kata Sukarto.

Bumi Resources Minerals Bukukan Pendapatan US$46,63 Juta pada 2023

Tetapi, kata dia, tim Basarnas Balikpapan seperti dari Brimobda Polda Kaltim dan Lanal Balikpapan akan tetap berada di lokasi. Tim akan berkoordinasi dengan Pemkab Kukar. Hari terakhir tadi, proses evakuasi masih pada penyelaman dan percobaan menarik objek dari dasar sungai.

“Arus deras sulit untuk ditaklukkan. Satu harian tadi tim tak mendapatkan hasil. Jujur saja, kami baru sekali ini mengalami kejadian seperti ini,” kata dia. “Rata-rata arus di bawah sungai di atas 1 knot,” kata Sunarko.

3 Skincare Ini Jadi Paling Diandalkan oleh Penggunanya

Sementara, Bupati Kukar Rita Widyasari mengungkapkan, pihaknya akan menggunakan tenaga pihak ketiga untuk melakukan pencarian. Sudah ada tim SAR swasta yang siap untuk turun ke dasar sungai dan melakukan penarikan. Beberapa skenario sudah disusun.

“Ada satu skenario, kami akan meledakkan pylon atau menggesernya. Namun, diupayakan penarikan pylon tidak bergeser jauh dari pinggir sungai,” kata dia.

Semua skenario masih dipertimbangkan. Ada pula skenario agar tetap merawat pylon tersisa dan kemudian mempercantiknya. Tali yang masih tersisa di jembatan akan dipasang lampu untuk mempercantiknya. Tindakan itu dilakukan untuk mengembalikan keindahan Kukar.

“Masa tanggap darurat lanjutan nanti sampai tanggal 25 Desember,” katanya.

Bupati wanita pertama di Kalimantan Timur itu melanjutkan, untuk biaya pencarian lanjutan sudah dianggarkan Rp6 miliar. Dana diambil dari dana tak terduga milik Pemkab. Untuk masa tanggap darurat yang sudah berakhir, pihaknya sudah menarik sebesar Rp6 miliar.

“Saya berkoordinasi dengan penyelam tradisional. Mereka siap turun ke sungai. Dari SAR swasta juga memberikan jaminan bahwa mereka sanggup mengatasi visibility nol yang menjadi kendala utama saat ini,” tuturnya. (eh)

Laporan Ikram | Kutai Kartanegara

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya