Adang: Nunun Pakai Louis Vuitton Kok Disoal?

Nunun Nurbaeti di KPK (Kerudung Biru)
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Setelah tertangkap di Bangkok, Thailand, tersangka kasus wisma atlet, Nunun Nurbaeti Daradjatun harus melupakan kehidupannya yang nyaman. Kini ia meringkuk di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

"Ibu di dalam satu ruangan, berdesakkan dengan 35 orang," kata Adang Daradjatun, suaminya, dalan konferensi pers di rumahnya, Senin 12 Desember 2011.

Mantan Wakapolri yang kini menjadi politisi PKS itu menambahkan, kondisi itu ikut membuat kesehatan Nunun terganggu. "Ruangan 5x5 meter, kurang lebih 35 orang di dalamnya. Ibu drop."

Adang menambahkan, dia tidak akan melakukan tindakan apapun di luar hukum terkait kasus yang menjerat istrinya. "Silakan Ibu diproses," kata dia.

Namun, ia meminta awak media tidak memberitakan hal-hal yang tidak esensial, yang tak terkait dengan kasusnya itu. Misalnya, soal gaya hidup. "Kenapa sih ibu pakai Louis Vuitton diributkan, Hermes, kenapa sih?" tanya dia.

Sandra Dewi Ngaku Takut Tuhan, Suami Malah Korupsi Rp271 Triliun

Seperti diketahui, saat tiba di Gedung KPK, Sabtu malam, Nunun menutupi kepalanya dengan kerudung berlogo merek mewah, Louis Vuitton. Dia juga dikenal sebagai penyuka tas merek Hermes, yang harganya tak murah.

"Terakhir ini, dipojokkan kepada masalah kehidupan sosial yang tidak ada hubungannya dengan kasus," keluh Adang.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Sihabuddin mengatakan, Nunun masih mendekam di blok masa perkenalan tahanan. Nunun berada dalam paviliun bersama 33 orang lainnya. "Dia menghuni di kamar Mapenaling (Masa Pengenalan Lingkungan), paviliun Edelweis," kata dia.

"Paviliun itu sebenarnya berkapasitas 10 sampai 15 orang. Tapi sekarang dihuni 33 orang," ujar Sihabuddin. Dia menjelaskan, semua tahanan yang baru masuk Pondok Bambu akan ditempatkan dulu di paviliun ini sebagai masa perkenalan lingkungan.

Pelarian Nunun berakhir Rabu 7 Desember 2011. Kepolisian Kerajaan Thailand membekuknya  di sebuah rumah sewaan yang lumayan mewah di Bangkok.  Tiga hari kemudian, Sabtu 10 Desember 2011, buron  Interpol itu dipulangkan ke Indonesia.

Nunun  diduga menebar 480 cek pelawat senilai Rp24 miliar kepada 26  anggota Komisi IX Bidang Keuangan DPR periode  1999-2004. 26 Mantan anggota DPR itu berasal dari tiga  fraksi, yakni Fraksi Golkar, Fraksi PDI Perjuangan, dan Fraksi PPP. (umi)

Tol Tangerang-Merak (Foto Ilustrasi).

Ganjil Genap Tidak Diterapkan bagi Kendaraan ke Merak Saat Mudik, Polri Ganti dengan Sistem Ini

Untuk kendaraan berat sendiri sudah terjadi peningkatan arus lalu lintas sampai hari ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024