- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyambut baik penangkapan dua staf pengadilan pajak oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena dugaan suap. "Apalagi kalau tertangkap tangan," kata Agus di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 13 Desember 2011.
Menurut Agus, selama 1,5 tahun ini kementeriannya terus berupaya meningkatkan kinerja staf pengadilan pajak. Upaya perbaikan itu, dilakukan berama dengan lembaga terkait lainnya. "Saudara tahu ya Direktorat Jenderal Pajak berbeda dengan Pengadilan Pajak. Di pengadilan pajak kami sudah ada upaya dengan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial untuk perbaikan," katanya.
Upaya perbaikan itu, tambah Agus, sudah dimulai sejak tahap rekrutmen hakim. Tak cuma itu, kamera CCTV juga dipasang di semua area. "Pengadilan direkam, ruangannya pun dipisahkan antara yang pegawai pengadilan dan yang bukan," ujarnya.
Untuk mengikis praktik curang di pengadilan pajak, Kemenkeu juga bekerja sama dengan KPK. "Bahkan, kami undang KPK melakukan audit, di mana sistem pengadilan kita yang lemah, itu harus diperbaiki," katanya. "Kami sudah berusaha memeperbaiki, misalnya meminta pegawai melaporkan harta kekayaan, dan lainnya."
Meski segala upaya telah dilakukan, Agus tak memungkiri kecurangan masih terjadi. "Memang harus ditindak dan harus dicari siapa aktor di belakang pelaku itu," katanya. "Pemecatan pasti. Kalau perlu juga dituntut pidana supaya memberi efek jera."
KPK baru menangkap dua orang masing-masing berinisial RDO dan AG. RDO merupakan staf pegawai pengadilan pajak di Jakarta sementara AG adalah karyawan swasta PT DAM. Dari RDO, KPK menyita uang Rp15 juta yang diduga merupakan dana suap. (kd)
Anak Buah SYL Video Call Bahas 'Orang KPK' dan 'Ketua': Siapin Dolar Nanti Kami Atur
Mantan Sespri Sekjen Kementerian Pertanian, Merdian Tri Hadi menyebut terdakwa Kasdi Subagyo sempat berkomunikasi dengan seseorang melalui video call.
