OPM Klaim 14 Anggotanya Tewas

Sarang OPM di Belanda
Sumber :
  • Jackson Kumaat

VIVAnews - Organisasi Papua Merdeka mengklaim 14 anggotanya tewas ketika aparat gabungan TNI/Polri menyerang markas mereka di Gunung Eduda Paniai Papua, Selasa 13 Desember 2011.

Selain tewas, ada juga yang luka-luka. Hal itu diungkapkan Juru Bicara Organisasi Papua Merdeka Divisi II Makodam Pemka IV Paniai, Leo Yeimo, ketika dikonfirmasi via selulernya, Kamis 15 Desember 2011.

"Kami terus diserang aparat keamanan Indonesia, baik melalui darat maupun menggunakan helikopter, bahkan sudah menyerang secara membabi buta, sehingga banyak korban yang berjatuhan," kata Leo.

Bahkan, lanjut dia, hingga saat ini aparat keamanan masih melakukan pengejaran. "Kami masih dikejar-kejar, tadi siang dengan heli terus mencari tempat persembunyian kami," ujarnya.

Meski dikejar, kata dia, pihaknya tetap bertahan dan mencari tempat persembunyian yang aman. "Kami menguasai medan dan akan tetap bertahan hingga titik darah penghabisan," ujarnya.

Namun, Leo menegaskan, untuk mencari keberadaan mereka, aparat jangan mengorbankan warga sipil tak berdosa. "Jangan siksa warga kalaupun mau mencari kami, karena sekarang ini aparat sudah banyak yang ketakutan dan mengungsi meninggalkan kampung-kampung," jelasnya.

Mengenai korban yang tewas, ada yang dikubur di markas yang saat ini dikuasai aparat keamanan, tapi ada juga yang berhasil diusung masuk hutan. "Sebagian korban yang tewas ada yang berhasil kami bawa ke hutan dan dikubur di tempat persembunyian saat ini. Dan mereka adalah pahlawan bangsa Papua Barat, yang mati demi kemerdekaan Papua," ujarnya.

Juru Bicara, Polda Papua Kombes Wachyono, mengaku belum mengetahui jumlah korban dari pihak OPM. Namun, yang jelas kubu OPM diserang karena melakukan perlawanan.

"Dan pasti, setiap pergerakan yang dianggap mengganggu ketertiban masyarakat, apalagi dengan menggunakan senjata, polisi tidak akan membiarkannya. Kami tidak akan mentolerir setiap gerakan yang mengacau," ujarnya.

Polisi di Paniai saat ini juga meningkatkan kesiagaan, mengantisipasi kemungkinan mereka melakukan serangan balasan. "Semua personil di sana diperintahkan untuk waspada terhadap aksi balasan," ujarnya.

Adapun nama-nama korban yang tewas, menurut Leo Yeimo, adalah Damianus Yogi (15 tahun) tertembak di punggung, Simon Kogoya (40) tertembak di perut, Simon Yogi (30) tertembak di kepala, Lukas Kudiai (25) tertembak di dada dan Alfius Magai (20), kepala hancur.

Selain itu, Tapupai Gobay (30) terkena tembakan di dada, Tawe Awe Bonai (30) kepala hancur, Uwi Gobay (35) tertembak di perut, Wate Nawipa (25) tertembak di bagian punggung, Martinus Gobay (29) kepala hancur, Owdei Yeimo (35) terkena di punggung, Ruben Gobay (25) tertembak di perut, Paulus Gobay (42) tertembak di perut, dan Bernadus Yogi (23) tertembak di dada

Sedangkan korban luka tembak Paskalis Kudiai (15) terserempet peluru di bagian kepala, Martinus Kudiai (30) tertembak di tangan, Daud Mote (40) tertembak di paha, Amandus Kudiay (43) terkena lengan, Yohan Yogi (21) di bagian kaki, dan Mon Yogi (20) tertembak di punggung.

Laporan: Banjir Ambarita | Papua

RS Polri: Seluruh Jasad Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Sudah Teridentifikasi
Ilustrasi tenggelam

Ogah Pakai Pelampung, Bocah 6 Tahun di Cikarang Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Seorang bocah perempuan berinisial S berusia enam tahun tewas tenggelam ketika berenang di kolam renang yang berlokasi di kawasan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024