- Antara/ Seno S
VIVAnews - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengimbau pemerintah daerah untuk memikirkan pemberian ganti rugi kepada masyarakat di sekitar kawasan Gunung Ijen yang berstatus siaga (level III).
"Agar mereka tidak mendekati kawah Ijen. Itu untuk mencegah jatuhnya korban jiwa," kata Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Senin 19 Desember 2011.
Saifullah menjelaskan kebijakan pemberian ganti rugi ini diberikan dengan pertimbangan agar warga sekitar tak kehilangan penghasilannya. Sejak status Gunung Ijen meningkat menjadi Siaga, aktifitas penambangan belerang otomatis tidak bisa dilakukan warga sekitar.
Pemprov Jatim juga menegaskan pihaknya telah menyiapkan dana bencana dan dana cadangan jika pada akhirnya Gunung Ijen betul-betul meletus. Dana itu digunakan untuk membantu penanganan bencana bila dibutuhkan.
Seiring peningkatan status Gunung Ijen menjadi Siaga, Pemprov Jatim juga telah menginstruksikan Bupati Bondoowosao dan Banyuwangi untuk mendata 900 warga yang berada di sekitar pegunungan tersebut.
Langkah tersebut merupakan bagian dari kesiapan prosedur standar operasional dalam menghadapi kemungkinan bencana alam akibat letusan Gunung Ijen.
"Bupati Bondowoso dan Banyuwangi agar mengidentifikasi 900 orang warga yang berada di sekitar Gunung Ijen. Nantinya, guna memudahkan dalam proses evakuasi,"
Pemprov Jatim menegaskan, upaya identifikasi terutama dilakukan terhadap pemukiman yang dilewati Sungai Kalipahit dan Kalianyar yang bermuara di Desa atau Kecamatan Wongsorejo. "Karena kedua sungai itu berhulu dari Gunung Ijen," lanjutnya.
Gus Ipul -panggilan akrabnya- juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim terus memantau keadaan Gunung Ijen dan terus menerus menginformasikan kepada masyarakat.
Sementara, Kepala BPBD Jatim Siswanto mengaku pihaknya mendapat kabar peningkatan status Gunung Ijen menjadi Siaga, pada Minggu dini hari tepatnya 18 Desember 2011.
"Kita segera menyiapkan posko informasi. Tujuannya untuk memberikan informasi dan mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati," kata Siswanto.
Terkait itu, Siswanto minta BPBD Banyuwangi untuk terus memberikan informasi perkembangan Gunung Ijen ke masyarakat dan menyampaikan ke warga untuk tidak panik. (Laporan : Tudji Martudji | Surabaya)