- Antara/ Reno Esnir
VIVAnews - Tersangka kasus suap Kejaksaan Negeri Cibinong Sistoyo meminta keseriusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut kasusnya. Bahkan Sistoyo menantang KPK untuk mengungkap siapa di balik kasusnya tersebut.
Sebagai informasi, Jaksa Sistoyo diduga menerima suap yang berkaitan dengan perkara yang ditanganinya di Pengadilan Cibinong
"Yang jelas tolong disampaikan kepada publik, berani tidak KPK menangkap pimpinan saya," kata Sistoyo di kantor KPK, Jakarta, Rabu, 21 Desember 2011.
Menurut Sistoyo semua fakta-fakta dalam kasusnya sudah disampaikan kepada KPK. Untuk itu, dia berharap akan ada kesungguhan dari KPK untuk mengungkap semua yang terlibat dalam sandiwara ini. "Itu harapan saya," ujarnya.
Saat ditanyai keterlibatan pihak lain dalam kasusnya, Ia tak membantah hal tersebut. Bahkan sebagai jaksa peneliti, dirinya selama ini bekerja dengan mengacu pada peraturan Kejaksaan Agung Nomor 518 tahun 2003 tentang Tata Cara atau Teknis Penanganan Perkara Pidana Umum atau Pidana Khusus. "Tidak ada cerita saya itu jalan sendiri," imbuhnya.
Dari aturan tersebut, Sistoyo menegaskan seluruh pertanggungjawaban akan bersifat kolektif. "Pertanggungjawaban secara kolektif untuk disidangkan tetap kami laporkan, jadi tidak ada cerita itu mas," kata dia.
Sebelumnya, KPK menangkap tangan jaksa Sistoyo. Juga seorang pengusaha E, seseorang bernama AB dan satu orang pengemudi pada Senin, 21 November 2011 malam.
Ketiganya ditangkap di halaman Kejari Cibinong. Delapan orang penyidik KPK menemukan uang senilai Rp99,9 juta di dalam mobil Nissan X-Trail milik Sistoyo. Uang dimasukkan dalam amplop coklat yang dibawa oleh AB rekan E.
Jaksa Sistoyo diduga menerima suap yang berkaitan dengan perkara yang ditanganinya di Pengadilan Cibinong. Sedangkan E dan AB sebagai pihak yang diduga memberi suap berupa uang Rp99,9 juta kepada Jaksa Sistoyo. Belakangan diketahui, jaksa Sistoyo tengah menangani kasus penipuan dan penggelapan dalam proyek pembangunan hanggar dan kios di pasar pestival Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. (eh)