- tvOne
VIVAnews - Mabes Polri mengakui selama ini Pam Swakarsa yang dibentuk PT SWA memperoleh pelatihan dari kepolisian. Namun usai pelatihan, satuan pengamanan (Satpam) tersebut bekerja sesuai dengan aturan yang mereka tetapkan sendiri.
"PAM Swakarsa atau kami menyebutnya satpam tersebut direkrut oleh PT SWA dilatih oleh polisi tetapi dia punya aturan dan ketentuan sendiri. Pengadaannya juga diatur undang-undang," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 21 Desember 2011.
Saud menuturkan bentrokan yang terjadi antara warga dengan pihak perusahaan PT SWA dipicu oleh tindakan warga yang melarang karyawan PT SWA memanen kelapa sawit. Tindakan warga itu sendiri bukan tanpa dasar. Masyarakat menganggap PT SWA memanen tanah di areal yang masih dalam status sengketa.
"Saat itu ada 10 orang karyawan PT. SWA dan 24 petugas keamanan (satpam) di sana, kemudian datang 2 orang warga melarang, sehingga terjadi keributan dan akhirnya mengakibatkan satu orang meninggal dari pihak warga dan satu orang meninggal dari pihak karyawan," ujarnya.
Akibat bentrokan tersebut, sekitar 400 warga desa Sungai Sodong pun mendatangi PT SWA untuk melancarkan aksi balas dendam. Bentrokan tak terelakkan dan menyebabkan dua warga tewas serta lima dari pihak PT SWA tewas, yang dua diantaranya terpenggal kepalanya.
Menurut Saud, pada saat kejadian tidak ada petugas kepolisian yang hadir. Hal itu dikarenakan jarak lokasi bentrokan jauh dari pos terdekat. "Petugas baru datang setelah konflik terjadi," ucapnya. (eh)
Imbauan PB IDI Agar Mudik dan Liburan Tetap Sehat di Musim Pancaroba
PB IDI mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan lakukan sejumlah persiapan dan pencegahan sebelum perjalanan baik liburan ataupun lainnya di musim pancaroba
