Mabes: Pembubaran Demo Bukan Soal Tambang

Boy Rafli Amar
Sumber :
  • Antara/ Herka Yanis Pangaribowo

VIVAnews - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia akhirnya mengeluarkan alasan pembubaran paksa unjuk rasa di Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu 24 Desember, pukul 08.00.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, pembubaran dilakukan karena massa telah memblokir kawasan pelabuhan sejak 19 Desember. "Sehingga sangat mengganggu kepentingan umum," kata dia dalam pesan singkat kepada VIVAnews.com, Minggu dini hari.

Dia mengatakan, pemblokiran pelabuhan ini telah menyebabkan aktivitas perlintasan orang dan barang dari Nusa Tenggara Barat ke Nusa Tenggara Timur atau sebaliknya terhambat. "Hal tersebut tidak ada kaitan dengan kegiatan pertambangan," katanya.

Sebelumnya, aparat kepolisian, baik dari Polres Bima, Polres Bima Kota, dan Polda NTB membubarkan aksi demonstrasi Demo Front Rakyat Anti Tambang di Pelabuhan Sape. Rupanya pembubaran ini berujung bentrok yang menyebabkan dua orang meninggal.

Alasan Pemprov DKI Gelontorkan Rp 22,2 M untuk Perbaiki Rumah Dinas Gubernur

Tak cuma itu, polisi juga menangkap sejumlah orang, yakni koordinator lapangan demo berinisial HS--yang juga masuk daftar pencarian orang Polda NTT--, ANS alias Owen, SHB (PNS Kabupaten Bima) dan 31 laki-laki, 6 anak-anak, dan 5 wanita dewasa. (eh)

Walikota Medan, Bobby Nasution.(dok Pemko Medan)

Bobby Nasution akan Jalin Komunikasi dengan NasDem dan PKB untuk Pilgub Sumut

Usai mengantongi surat penugasan dari DPP Partai Golkar, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution atau Bobby Nasution akan menjalin komunikasi dengan Partai NasDem da

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024