Neneng Jadi TKW Karena Diimingi Gaji Tinggi

Sejumlah tenaga kerja wanita asal Indonesia yang terlantar di Arab Saudi beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA/SAPTONO

VIVAnews - Tingkat ekonomi dan pendidikan yang rendah selalu menjadi latar belakang para Tenaga Kerja Indonesia nekat mengadu nasib di negeri orang.

Hal ini juga yang memotivasi Neneng Sunengsih Binti Mamih, 34 tahun, warga kampung Kubeng, RT 03/03, Desa Bojong Kalong, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Pendidikan hanya Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan kemampuan terbatas, Neneng nekat berangkat ke Riad, Arab Saudi pada Januari 2011 lalu.

“Ibu ingin membahagiakan keluarga dan mempunyai sawah sendiri
di kampung. Soalnya bapak cuma ngojek. Nenek dan kakek kerja ngurus sawah orang,” papar Resti Widiawati, 16 tahun, putri semata wayang Neneng yang juga hanya lulus SMP seperti ibunya.

Kondisi dipertegas oleh pernyataan Nunung, 50 tahun, ibunda Neneng yang baru tiba dari sawah usai dijemput tetangganya. “Saya Baru nagarambet (membersihkan sawah dari rumput) sawah tetangga. Saya cuma buburuh di sawah orang,” ungkapnya.

Sebelum berangkat di ke Arab Saudi Neneng pernah bekerja di pabrik garmen di kawasan di kabupaten Sukabumi. Namun, penghasilan yang didapat tidak sebanding dengan tenaga dan waktu. Akhirnya, penghasilan sebagai PRT yang terbilang tinggi di Arab Saudi membuat Neneng nekat berangkat ke Arab Saudi.

Saat menjadi buruh pabrik dan garmen penghasilan Neneng tidak lebih dari Rp 950.000. Jumlah ini belum dipotong ongkos dan makan selama bekerja.

Saat menjadi PRT Neneng dijanjikan oleh sponsor akan mendapat penghasilan 800 real atau sekitar Rp 1.700.000 perbulan tanpa potongan dan biaya lain. Belum lagi, janji-janji tambahan bonus yang akan diterimanya saat bekerja. Tentu dengan penghasilan yang besar itu, dia lebih tertarik menjadi PRT dan meninggalkan profesinya sebagai buruh pabrik.

Hingga kini keluarga Neneng tinggal dirumah kayu berlapis bilik bambu sederhana. Rumah kayu ini dihuni oleh kedua orang tua Neneng dan putri semata wayang Neneng, Resti Widiawati yang sedang mengandung tiga bulan.

Laporan: Eka Permadhi | Sukabumi

YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”
Ketua Umum PSSI Erick Thohir

Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat

Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI kembali mendapat pertanyaan mengenai masa depan pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Sampai sekarang belum ada kejelasan.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024