- Antara/ Basrul Haq
VIVAnews -- Kota Tomohon, Sulawesi Utara rawan bencana. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohon, Welem Runtukahu. Tak hanya ancaman dari Gunung Lokon, tapi juga banjir dan longsor.
"Pengalaman sekitar tahun 1991, di Desa Matani dan Kolongan, mengalami banjir dan mengakibatkan adanya korban. Waktu itu, banjir kiriman dari kampung Masaran dan Gunung Wawo," ujarnya kepada VIVAnews.com, Rabu 28 Desember 2011.
Sementara, potensi adanya bencana longsor berada di Tomohon bagian utara, terdapat di jalan trans Tomohon ke Kota Manado. "Bencana longsor bisa saja terjadi di wilayah jalan menuju Kota Manado dari arah Kota Tomohon yang dikarenakan struktur tanah yang tinggi" kata Welem.
Ancaman bencana lengkap, kecuali tsunami. "Di Kota Tomohon ini, tinggal ancaman Tsunami yang tidak ada karena jauh dari lautan dan terletak di punjak gunung" ucapnya. Pemerintah berharap, warga tetap waspada.
Sementara, Gunung Lokon sampai hari ini masih dalam status Siaga (Level III), aktivitas gunung itu masih hembuskan abu vulkanik walaupun kecil.
Pengamatan VIVAnews.com, Gunung Lokon masih tertutup dengan awan kabut, aktivitas semburan abu vulkanik tak bisa dipantau.
Berdasarkan data posko PVMBG, Pos Pengamatan Gunung Lokondata Gunug Lokon, Rabu 28 Desember 2011, sudah 3 kali vulkanik dengan angka tremor vulkanik amplitudo 11 -15 mm dengan dominan 6 mm dan aktivitas gempa terhitung sejak pukul 24.00 Wita sampai 06.00 hari ini Rabu 28 Desember 2011.
Terkait Lokon, Hoyke Makarawung mengatakan, status
Lokon masih siaga, sehingga warga masih harus tetap waspada.
"Dengan adanya dana bantuan langsung dan seluruh sarana dan prasarana telah siap sesuai dengan kebutuhan dan rencana. Serta Gubernur menginstruksikan agar instansi terkait di provinsi Sulawesi Utara selalu mengadakan pendampingan dan koordinasi dengan pemerintah kota Tomohon," ucapnya.
Laporan: Roger Wenas | Sulawesi Utara
Uruguay dan Indonesia Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal
Pemerintah Republik Oriental Uruguay menjajaki kerja sama Jaminan Produk Halal (JPH) dengan Pemerintah Republik Indonesia.
